Mataram (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengirim sebanyak 68 siswanya ke Jawa Timur untuk praktik kerja industri (prakerin) sekaligus menyerap ilmu di sejumlah lembaga/perusahaan yang bergerak di sektor pertanian.
"Tahun ini kami mengirim sebanyak 68 siswa prakerin ke Jawa Timur. Mereka terdiri atas 31 laki-laki, dan 37 perempuan," kata Kepala SMKPP Negeri Mataram, Sugiarta, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan Jatim dipilih sebagai lokasi penempatan siswa yang mengikuti prakerin karena provinsi tersebut merupakan daerah penghasil berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, dan sentra budi daya dan pengolahan hasil peternakan.
Di Jawa Timur, kata Sugiarta, juga terdapat lembaga penelitian di bidang pertanian dan perkebunan serta banyak dunia usaha dan dunia industri yang bergerak di bidang budi daya tanaman pertanian serta pengolahan hasil pertanian.
"Kami memilih Jatim karena banyak industri berbasis pertanian. Kalau tahun lalu kami mengirim siswa prakerin di Jawa Barat," ujarnya.
Dari hasil prakerin di Jatim, Sugiarta berharap anak didiknya akan memperoleh tambahan ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara kerja di dunia industri bidang pertanian. Tambahan pengetahuan tersebut bisa menjadi bekal ketika mereka lulus sekolah, khususnya untuk berwirausaha di sektor pertanian.
"Selama tiga bulan prakerin, kami berharap para siswa tersebut bisa mempraktikkan ilmu yang diperoleh di sekolah, di samping mendapat tambahan ilmu dari dunia industri. Dan terpenting bisa menjadi bekal ketika uji kompetensi nanti,' ucapnya.
Ia menambahkan fakta yang dilihat dan dirasakan oleh para siswa tentang industri pertanian di pulau Jawa juga diharapkan bisa menjadi motivasi untuk berani terjun berwira usaha di sektor pertanian yang masih memiliki potensi besar.
Menurut Sugiarta anak didiknya yang sudah menamatkan pendidikan sebagian besar memilih berwirausaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Sebesar 30 persennya memilih melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan 30 persen sisanya terserap di dunia industri.
"Tamatan SMKPP Negeri Mataram ada yang terserap di dunia industri di Jatim. Ada juga yang di Kalimantan sebagai mandor perkebunan, dan perusahaan perbenihan serta pupuk organik. Setiap tahun ada yang direkrut," katanya.
"Tahun ini kami mengirim sebanyak 68 siswa prakerin ke Jawa Timur. Mereka terdiri atas 31 laki-laki, dan 37 perempuan," kata Kepala SMKPP Negeri Mataram, Sugiarta, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan Jatim dipilih sebagai lokasi penempatan siswa yang mengikuti prakerin karena provinsi tersebut merupakan daerah penghasil berbagai jenis sayuran dan buah-buahan, dan sentra budi daya dan pengolahan hasil peternakan.
Di Jawa Timur, kata Sugiarta, juga terdapat lembaga penelitian di bidang pertanian dan perkebunan serta banyak dunia usaha dan dunia industri yang bergerak di bidang budi daya tanaman pertanian serta pengolahan hasil pertanian.
"Kami memilih Jatim karena banyak industri berbasis pertanian. Kalau tahun lalu kami mengirim siswa prakerin di Jawa Barat," ujarnya.
Dari hasil prakerin di Jatim, Sugiarta berharap anak didiknya akan memperoleh tambahan ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara kerja di dunia industri bidang pertanian. Tambahan pengetahuan tersebut bisa menjadi bekal ketika mereka lulus sekolah, khususnya untuk berwirausaha di sektor pertanian.
"Selama tiga bulan prakerin, kami berharap para siswa tersebut bisa mempraktikkan ilmu yang diperoleh di sekolah, di samping mendapat tambahan ilmu dari dunia industri. Dan terpenting bisa menjadi bekal ketika uji kompetensi nanti,' ucapnya.
Ia menambahkan fakta yang dilihat dan dirasakan oleh para siswa tentang industri pertanian di pulau Jawa juga diharapkan bisa menjadi motivasi untuk berani terjun berwira usaha di sektor pertanian yang masih memiliki potensi besar.
Menurut Sugiarta anak didiknya yang sudah menamatkan pendidikan sebagian besar memilih berwirausaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Sebesar 30 persennya memilih melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan 30 persen sisanya terserap di dunia industri.
"Tamatan SMKPP Negeri Mataram ada yang terserap di dunia industri di Jatim. Ada juga yang di Kalimantan sebagai mandor perkebunan, dan perusahaan perbenihan serta pupuk organik. Setiap tahun ada yang direkrut," katanya.