Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menjaga hubungan baik dengan pemerintah daerah untuk menyukseskan berbagai agenda nasional demi mewujudkan misi Astacita dan visi Indonesia Emas 2045.
"Saya mohon dengan segala hormat, rekan-rekan kepala wilayah (kapolda dan kapolres) betul-betul membangun hubungan baik dengan kepala daerah. Kalau ada kepala daerah yang kurang kooperatif dengan rekan-rekan, tolong kami diberitahu," kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Selain itu, hubungan baik tersebut penting untuk menjaga stabilitas politik melalui berbagai kegiatan.
Salah satunya, Tito mendorong pemda dengan dukungan Polri untuk mengaktifkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berperan penting dalam menjaga kerukunan dan toleransi. Ketika FKUB tidak aktif, hal ini dapat meningkatkan potensi terjadinya konflik.
"FKUB supaya mereka proaktif menegakkan atau mendorong toleransi kerukunan umat beragama," tambahnya.
Baca juga: Mendagri tolak Polri di bawah struktur Kemendagri
Mendagri juga meminta dukungan Polri dalam pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP), penguatan keamanan melalui jejaring CCTV, dan pengendalian inflasi melalui Satgas Pangan.
Hingga kini, sebanyak 234 daerah telah memiliki MPP yang memadukan berbagai layanan publik, termasuk gerai layanan kepolisian, seperti pengaduan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Ini (MPP) semua layanan, termasuk juga ada gerai-gerai dari kepolisian, gerai pengaduan, SIM, dan lain-lain, perpanjangan ya, terutama itu, terima kasih banyak. Tolong di beberapa daerah lain akan kita bangun, ini sangat menolong sekali masyarakat, salah satu yang terbaik adalah di Badung, di Bali, Banyuwangi," ujar Tito.
Baca juga: Mendagri Tito apresiasi capaian inflasi nasional 1,71 persen
Ia juga menekankan pentingnya pemasangan kamera pengawas (CCTV) di kota-kota besar untuk mempermudah deteksi kriminalitas dan pengawasan kegiatan masyarakat yang terhubung langsung ke Polri.
Kemudian, Tito mendorong pengembangan sistem darurat terpadu, seperti layanan 911 di Amerika Serikat (AS), yang mengintegrasikan layanan kepolisian, pemadam kebakaran, dan ambulans untuk respons cepat di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
"Ini akan sangat membantu, terutama untuk pengungkapan kejahatan. Kemudian kami juga tahun depan akan mulai mendorong, terutama kota besar, membangun sistem emergency satu atap," katanya.