Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Lalu Moh Faozal menyatakan perlunya rumusan untuk menyatukan sektor kebudayaan dan pariwisata di provinsi itu yang hasilnya bisa dijual ke industri wisata.
"Coba rumuskan sektor pariwisata dan kebudayaan di kita, formulasikan mana yang layak masuk ke pasar. Kita coba bersama-sama untuk mengembangkan kebudayaan dan di sisi lain pariwisata," katanya dalam diskusi terkait pariwisata dan kebudayaan dalam rangkaian acara Art Exhibition Napak Tilas Perupa Nusa Tenggara Barat di Taman Budaya NTB, Minggu (22/9) malam.
Ia menyebutkan untuk menciptakan sektor pariwisata dan kebudayaan bisa berjalan beriringan maka diperlukan duduk satu meja termasuk dengan para seniman dan budayawan termasuk pula dengan pihak Taman Budaya.
Bahkan, kata dia, wisatawan itu membutuhkan event atau kegiatan budaya melalui paket perjalanan, dan diperlukan atraksi budaya apa saja yang perlu ditampilkan agar tidak "garing". "Jangan sampai wisatawan disuguhi terus menerus dengan atraksi Gendang Beleq, padahal masih banyak kesenian yang dimiliki Lombok ini," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah menyambut baik berpadunya antara pariwisata dan kebudayaan mengingat di wilayahnya memiliki objek wisata yang menjadi destinasi utama wisatawan ke Pulau Lombok seperti Kuta Mandalika. Bahkan tidak lama lagi, di Kuta Mandalika juga akan digelar MotoGP.
"Kita butuh seniman untuk berseni di seputar Kuta Mandalika. Sekaligus untuk melakukan pembinaan kepada warga yang berada di kawasan itu," katanya.
Ia juga mengedepankan edukasi terkait dari sisi budaya di Lombok Tengah, seperti seni tari Lombok Tengah cukup banyak namun tatkala menikmati dan dihubungkan dengan peninggalan sejarah atau legenda, masih terbatas daya kreatidfisnya.
"Tentunya secara perlahan-lahan, kami pasti membina melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) termasuk pula dengan peralatan berkeseniannya," katanya.
Kepala Taman Budaya NTB, Baiq Rahmayati menawarkan para pramuwisata untuk tidak segan-segan belajar soal kebudayaan ke taman budaya.
"Taman budaya NTB merupakan etalase seni kebudayan bahkan harapannya menjadi laboratorium seni budaya. Karena dokumen kesenian ada," tandasnya.
"Coba rumuskan sektor pariwisata dan kebudayaan di kita, formulasikan mana yang layak masuk ke pasar. Kita coba bersama-sama untuk mengembangkan kebudayaan dan di sisi lain pariwisata," katanya dalam diskusi terkait pariwisata dan kebudayaan dalam rangkaian acara Art Exhibition Napak Tilas Perupa Nusa Tenggara Barat di Taman Budaya NTB, Minggu (22/9) malam.
Ia menyebutkan untuk menciptakan sektor pariwisata dan kebudayaan bisa berjalan beriringan maka diperlukan duduk satu meja termasuk dengan para seniman dan budayawan termasuk pula dengan pihak Taman Budaya.
Bahkan, kata dia, wisatawan itu membutuhkan event atau kegiatan budaya melalui paket perjalanan, dan diperlukan atraksi budaya apa saja yang perlu ditampilkan agar tidak "garing". "Jangan sampai wisatawan disuguhi terus menerus dengan atraksi Gendang Beleq, padahal masih banyak kesenian yang dimiliki Lombok ini," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah menyambut baik berpadunya antara pariwisata dan kebudayaan mengingat di wilayahnya memiliki objek wisata yang menjadi destinasi utama wisatawan ke Pulau Lombok seperti Kuta Mandalika. Bahkan tidak lama lagi, di Kuta Mandalika juga akan digelar MotoGP.
"Kita butuh seniman untuk berseni di seputar Kuta Mandalika. Sekaligus untuk melakukan pembinaan kepada warga yang berada di kawasan itu," katanya.
Ia juga mengedepankan edukasi terkait dari sisi budaya di Lombok Tengah, seperti seni tari Lombok Tengah cukup banyak namun tatkala menikmati dan dihubungkan dengan peninggalan sejarah atau legenda, masih terbatas daya kreatidfisnya.
"Tentunya secara perlahan-lahan, kami pasti membina melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) termasuk pula dengan peralatan berkeseniannya," katanya.
Kepala Taman Budaya NTB, Baiq Rahmayati menawarkan para pramuwisata untuk tidak segan-segan belajar soal kebudayaan ke taman budaya.
"Taman budaya NTB merupakan etalase seni kebudayan bahkan harapannya menjadi laboratorium seni budaya. Karena dokumen kesenian ada," tandasnya.