Mataram (ANTARA) - PT Bank Mandiri-Taspen (Mantap) Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan kepada puluhan pensiunan aparatur sipil negara (ASN) tentang wirausaha di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan yang relatif mudah dikembangkan.
"Program pelatihan kewirausahaan ini bagian dari upaya pemerintah yang sudah digaungkan oleh Presiden Joko Widodo," kata Kepala Cabang Taspen Mataram Tribuna Phitera Djaja, usai membuka pelatihan yang digelar di lingkungan Yayasan Darul Quran, Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Ia menjelaskan pelatihan kepada para pensiunan ASN tersebut bertujuan agar mereka yang sudah purna bhakti tugas tidak kaget karena sudah memiliki keahlian berwirausaha yang relatif lebih mudah dilakukan.
Pelatihan yang diberikan oleh mentor dari Hidroponik Darul Quran mulai dari teknik budi daya, pascapanen hingga pemasaran hasil.
"Sebagai lembaga perbankan, kami juga akan mendukung dari sisi pembiayaan jika para pensiunan membutuhkan permodalan untuk mengembangkan usahanya," ucap Tribuna.
Sementara itu, Kepala Cabang Bank Mantap Mataram Gusti A Bagus Robi Putrawan mengatakan, program pelatihan kewirausahaan bagi para pensiunan ASN sejalan dengan visi perusahaannya sebagai "The Best Pension Business Bank".
Bank Mantap terus berinovasi menciptakan berbagai program untuk memberikan yang terbaik bagi para calon pensiunan maupun pensiunan di Indonesia, termasuk NTB.
"Salah satu inovasi Bank Mantap adalah program Wirausaha Mantap Sejahtera yang telah dilaksanakan sejak 2017," katanya.
Ia menjelaskan tujuan dari program Wirausaha Mantap Sejahtera adalah agar wirausaha dapat menjadi pilihan kegiatan utama untuk mendukung produktivitas di masa pensiun dan sebagai sarana pengembangan diri. Selain itu, sebagai wadah menuangkan ide serta kreativitas untuk menjaga keaktifan di masa pensiun.
Sejak 2017 hingga akhir Agustus 2019, kata Bagus, telah dilakukan sebanyak 93 kali pelatihan wirausaha di berbagai daerah di Indonesia, yang meliputi beberapa jenis usaha, antara lain hidroponik, sayuran organik, ternak lele, ternak ayam, budi daya jamur tiram, budi daya beras organik, pengolahan abon ikan, amplang dan kerajinan tangan.
Pelatihan tersebut telah diikuti oleh total sebanyak 2.054 orang calon pensiunan/pensiunan yang 89 di antaranya memutuskan untuk berani memulai berwirausaha.
"Kami berupaya menciptakan program wirausaha yang mudah dilakukan oleh para pensiunan dengan membantu memberikan solusi dari hulu hingga hilir. Dari sejak mendapatkan motivasi dan praktek usaha hingga bantuan pemasaran," ujarnya.
"Program pelatihan kewirausahaan ini bagian dari upaya pemerintah yang sudah digaungkan oleh Presiden Joko Widodo," kata Kepala Cabang Taspen Mataram Tribuna Phitera Djaja, usai membuka pelatihan yang digelar di lingkungan Yayasan Darul Quran, Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Ia menjelaskan pelatihan kepada para pensiunan ASN tersebut bertujuan agar mereka yang sudah purna bhakti tugas tidak kaget karena sudah memiliki keahlian berwirausaha yang relatif lebih mudah dilakukan.
Pelatihan yang diberikan oleh mentor dari Hidroponik Darul Quran mulai dari teknik budi daya, pascapanen hingga pemasaran hasil.
"Sebagai lembaga perbankan, kami juga akan mendukung dari sisi pembiayaan jika para pensiunan membutuhkan permodalan untuk mengembangkan usahanya," ucap Tribuna.
Sementara itu, Kepala Cabang Bank Mantap Mataram Gusti A Bagus Robi Putrawan mengatakan, program pelatihan kewirausahaan bagi para pensiunan ASN sejalan dengan visi perusahaannya sebagai "The Best Pension Business Bank".
Bank Mantap terus berinovasi menciptakan berbagai program untuk memberikan yang terbaik bagi para calon pensiunan maupun pensiunan di Indonesia, termasuk NTB.
"Salah satu inovasi Bank Mantap adalah program Wirausaha Mantap Sejahtera yang telah dilaksanakan sejak 2017," katanya.
Ia menjelaskan tujuan dari program Wirausaha Mantap Sejahtera adalah agar wirausaha dapat menjadi pilihan kegiatan utama untuk mendukung produktivitas di masa pensiun dan sebagai sarana pengembangan diri. Selain itu, sebagai wadah menuangkan ide serta kreativitas untuk menjaga keaktifan di masa pensiun.
Sejak 2017 hingga akhir Agustus 2019, kata Bagus, telah dilakukan sebanyak 93 kali pelatihan wirausaha di berbagai daerah di Indonesia, yang meliputi beberapa jenis usaha, antara lain hidroponik, sayuran organik, ternak lele, ternak ayam, budi daya jamur tiram, budi daya beras organik, pengolahan abon ikan, amplang dan kerajinan tangan.
Pelatihan tersebut telah diikuti oleh total sebanyak 2.054 orang calon pensiunan/pensiunan yang 89 di antaranya memutuskan untuk berani memulai berwirausaha.
"Kami berupaya menciptakan program wirausaha yang mudah dilakukan oleh para pensiunan dengan membantu memberikan solusi dari hulu hingga hilir. Dari sejak mendapatkan motivasi dan praktek usaha hingga bantuan pemasaran," ujarnya.