Jakarta (ANTARA) - Association of Indonesia Tours and Travel Agents (ASITA) diminta lebih serius menggarap paket wisata domestik agar industri pariwisata lokal tumbuh positif.
Menurut Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Sapta Nirwandar, industri pariwisata harus didorong untuk tumbuh sebelum pelaku asing gencar menggarap pariwisata Indonesia.
Sapta Nirwandar di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan bahwa sekarang sudah banyak biro perjalanan wisata asing yang menggarap paket wisata di Indonesi.
"Kalau pemain lokal tidak bisa bersaing, maka masuknya pemain asing yang dengan leluasa masuk ke destinasi di daerah-daerah akan memukul industri pariwisata kita," katanya.
Pihaknya mengaku tidak menginginkan biro perjalanan asing menguasai potensi wisata Indonesia, meskipun dari sisi inflow jumlah turis yang akan masuk ke tanah air semakin besar.
Namun, sampai saat ini belum ada payung hukum dan aturan main yang baku serta batasan yang jelas terkait masuknya biro perjalanan asing ke Indonesia.
Sapta mencontohkan sejumlah biro perjalanan asing seperti FOX dan Djoser di Belanda telah memasarkan paket wisata ke berbagai destinasi di Indonesia.
"Tahun lalu FOX bahkan sukses memasarkan paket wisata ke Indonesia sebanyak 800-1.000 grup yang tiap grupnya rata-rata 30 orang," katanya.
FOX menjual paket wisata ke Indonesia salah satunya melalui bursa pariwisata terbesar di Belanda yakni Vacantiebeurs yang diselenggarakan rutin pada awal tahun.
"Pada April mendatang, FOX mengajak kita bertemu dengan para pembeli potensial paket wisata Indonesia di Belanda untuk keberangkatan Desember 2010," katanya.
Fakta itu, menurut Sapta, harus menjadi faktor pendorong bagi biro perjalanan wisata lokal agar semakin berdaya saing dan serius menggarap paket wisata domestik.
(*)