Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menjamin keamanan semua warga negara RI yang tinggal di Bumi Cenderawasih termasuk Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pascarusuh belum lama ini.
Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Senin mengatakan, Pemerintah daerah siap melakukan rekontruksi dan rehabilisasi aset-aset milik pemerintah daerah serta toko dan kios masyarakat yang rusak juga terbakar.
"Penanganan mendesak kini adalah untuk mengevakuasi korban kerusuhan baik yang meninggal maupun yang luka-luka," katanya.
Menurut Lukas, pihaknya juga menyediakan makan dan minum serta kebutuhan hidup mendesak lainnya bagi masyarakat yang mengungsi di Kodim dan Polres serta gereja juga masjid.
"Permohonan maaf dan rasa belangsungkawa sebesar-besarnya bagi masyarakat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena pada 23 September 2019," ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini disampaikannya bagi saudara-saudara masyarakat dari suku bangsa Minangkabau, Makasar, Bugis, Toraja, Minahasa, Jawa, Madura, Sunda, Maluku dan Nusa Tenggara dan suku bangsa Indonesia lainnya di manapun berada.
Sebelumnya, beberapa pemerintah provinsi di Indonesia telah menginstruksikan perwakilannya untuk membantu mengevakuasi warganya yang tinggal di Wamena, Kabupaten Jayawijaya ke tempat lebih aman pascakerusuhan belum lama ini.
Beberapa di antaranya yakni Provinsi NTB, Sumatera Barat dan Jawa Timur telah mengirimkan tim serta perwakilan untuk memantau warganya yang menjadi korban dari kerusuhan Wamena belum lama ini.
Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Senin mengatakan, Pemerintah daerah siap melakukan rekontruksi dan rehabilisasi aset-aset milik pemerintah daerah serta toko dan kios masyarakat yang rusak juga terbakar.
"Penanganan mendesak kini adalah untuk mengevakuasi korban kerusuhan baik yang meninggal maupun yang luka-luka," katanya.
Menurut Lukas, pihaknya juga menyediakan makan dan minum serta kebutuhan hidup mendesak lainnya bagi masyarakat yang mengungsi di Kodim dan Polres serta gereja juga masjid.
"Permohonan maaf dan rasa belangsungkawa sebesar-besarnya bagi masyarakat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena pada 23 September 2019," ujarnya.
Dia menjelaskan hal ini disampaikannya bagi saudara-saudara masyarakat dari suku bangsa Minangkabau, Makasar, Bugis, Toraja, Minahasa, Jawa, Madura, Sunda, Maluku dan Nusa Tenggara dan suku bangsa Indonesia lainnya di manapun berada.
Sebelumnya, beberapa pemerintah provinsi di Indonesia telah menginstruksikan perwakilannya untuk membantu mengevakuasi warganya yang tinggal di Wamena, Kabupaten Jayawijaya ke tempat lebih aman pascakerusuhan belum lama ini.
Beberapa di antaranya yakni Provinsi NTB, Sumatera Barat dan Jawa Timur telah mengirimkan tim serta perwakilan untuk memantau warganya yang menjadi korban dari kerusuhan Wamena belum lama ini.