Mataram (ANTARA) - Para petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tetap aman menanam padi meskipun saat ini terjadi kemarau panjang dengan memanfaatkan teknologi pertanian yang ada di kota itu.

"Alhamdulillah meskipun kemarau panjang, petani kita tetap bisa tanam padi," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, selama ini dampak dari musim kemarau di Kota Mataram belum membuat petani di Kota Mataram kesulitan air, karena kondisi daerah Mataram tidak seperti daerah-daerah lain, yang setiap musim kemarau selalu kekurangan air.

Apalagi, pemerintah kota telah melakukan antisipasi melalui berbagai program agar petani bisa tetap bercocok tanam meskipun musim kemarau panjang.

"Program yang telah kami laksanakan antara lain pedagaan sumbur dangkal, dan irigasi sehingga petani bisa menanam padi seperti biasa tanpa kekurangan air," katanya.

Kondisi aman terhadap kebutuhan air bagi areal persawahan di Kota Mataram juga dapat dilihat, hingga saat ini belum ada satupun petani yang menyampaikan keluhan terhadap kekurangan air.

Dengan demikian, Mutawalli optimistis target produksi padi di Kota Mataram sebesar 30 ribu ton tahun ini bisa tercapai karena tidak ada hal urgen yang dapat menghambat proses produksi.

"Realisasi produksi padi di Mataram saat ini sekitar 60-70 persen, Insya Allah target bisa tercapai 100 persen," katanya.

Di sisi lain, untuk meningkatkan produksi padi di Kota Mataram, petani di kota ini sudah menggunakan sistem tanam jajar legowo, serta penggunaan teknologi sebagai efisiensi biaya produksi dengan menggunakan alat mesin pertanian.

"Kalau dulu petani tanam dan panen padi menggunakan tenaga manusia dengan biaya tinggi, sekarang kita sudah bantu mesin tanam dan panen sehingga bisa menekan baiya produksi. Petani tinggal beli bensin saja," katanya.



 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024