Bandung (ANTARA) - Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengatakan banyak lulusan Unpad yang memiliki kemampuan bagus dan mumpuni di berbagai bidang namun terkesan "hare-hare" (bahasa sunda artinya acuh, tidak peduli atau masing-masing).
"Ini kan orang sunda, apalagi orang Unpad banyak yang bagus berkiprah di nasional dan internasional, tapi mereka 'hare-hare' atau bekerja masing-masing, padahal kalau kita bersama-sama itu luar biasa kapasitas Unpad itu," kata Rudiantara seusai melantik Prof Rina Indiastuti sebagai rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2019-2024 di Bandung, Senin.
Rudiantara mengatakan Unpad harus menjadi semacam pusat penelitian untuk pengembangan Jawa Barat sehingga Unpad ke depan itu bukan hanya bekerja di dalam tapi juga bekerja ke luar atau harus memberikan masukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Di mana Pak Gubernur Jabar juga kan anggota MWA. Dalam konteks sosial misalkan, antara Jabar Utara dan Jabar Selatan ini berbeda. Itu bagian dari sisi sosialnya bagaimana, dari sisi ekonomi seperti apa karena banyak profesor di Unpad yang harus kita berdayakan untuk Jawa Barat dan setelah Jabar juga untuk nasional," katanya.
Dia mengatakan saat ini Unpad sedang mempersiapkan diri untuk bisa masuk dalam peringkat 500 besar perguruan tinggi terbaik di dunia dan pihaknya telah mempersiapkan sejumlah program untuk mencapai target tersebut.
"Dalam rangka masuk 500 besar (dunia) di dunia ada beberapa program utama. Kalau mau jadi 500 besar dunia tentunya standarnya harus jadi internasional. Kita masih banyak yang kurang, detailnya kita punya ketinggalannya di mana," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Unpad juga sedang menyiapkan diri agar bisa berkiprah di kancah internasional yakni dengan menjadi pusat studi sosial ekonomi untuk Jawa Barat dan nasional.
"Dan program bukan hanya yang disampaikan Prof Rina, tapi juga yang disampaikan calon rektor lain yang akan kita kombinasikan karena bagus programnya, kalau kita bersatu InsyaAllah kita bisa. Jadi itu sebetulnya menjadi sasaran Unpad.
"Ini kan orang sunda, apalagi orang Unpad banyak yang bagus berkiprah di nasional dan internasional, tapi mereka 'hare-hare' atau bekerja masing-masing, padahal kalau kita bersama-sama itu luar biasa kapasitas Unpad itu," kata Rudiantara seusai melantik Prof Rina Indiastuti sebagai rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2019-2024 di Bandung, Senin.
Rudiantara mengatakan Unpad harus menjadi semacam pusat penelitian untuk pengembangan Jawa Barat sehingga Unpad ke depan itu bukan hanya bekerja di dalam tapi juga bekerja ke luar atau harus memberikan masukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Di mana Pak Gubernur Jabar juga kan anggota MWA. Dalam konteks sosial misalkan, antara Jabar Utara dan Jabar Selatan ini berbeda. Itu bagian dari sisi sosialnya bagaimana, dari sisi ekonomi seperti apa karena banyak profesor di Unpad yang harus kita berdayakan untuk Jawa Barat dan setelah Jabar juga untuk nasional," katanya.
Dia mengatakan saat ini Unpad sedang mempersiapkan diri untuk bisa masuk dalam peringkat 500 besar perguruan tinggi terbaik di dunia dan pihaknya telah mempersiapkan sejumlah program untuk mencapai target tersebut.
"Dalam rangka masuk 500 besar (dunia) di dunia ada beberapa program utama. Kalau mau jadi 500 besar dunia tentunya standarnya harus jadi internasional. Kita masih banyak yang kurang, detailnya kita punya ketinggalannya di mana," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Unpad juga sedang menyiapkan diri agar bisa berkiprah di kancah internasional yakni dengan menjadi pusat studi sosial ekonomi untuk Jawa Barat dan nasional.
"Dan program bukan hanya yang disampaikan Prof Rina, tapi juga yang disampaikan calon rektor lain yang akan kita kombinasikan karena bagus programnya, kalau kita bersatu InsyaAllah kita bisa. Jadi itu sebetulnya menjadi sasaran Unpad.