Mataram (ANTARA) - Kelompok Sadar Wisata Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggagas kegiatan CFD (car free day) di Jalan Pejanggik, Kecamatan Cakranegara guna mendukung pengembangan kampung wisata di kecamatan tersebut.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Cakrangera Made Sangka di Mataram, Kamis, mengatakan, kegiatan CFD di Jalan Pejanggik tersebut akan dimulai dari depan SMPK sampai dengan persimpangan BNI Cakranegara.
"Panjangnya mungkin kurang dari 500 meter, karena ini masih kita coba menjadi kegiatan rintisan yang akan dimulai tahun ini," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya kegiatan CFD di Jalan Pejanggik Kecamatan Cakranegara, maka dapat memecah masa CFD di kawasan Jalan Udayana setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00 Wita.
Namun demikian, lanjutnya, penyajian kegiatan CFD di Cakranegara lebih fokus merangkul para pengusaha UMKM di Kecamatan Cakranegara dengan berbagai produk unggulan masing-masing.
"Jadi CFD di Cakranegara tidak terkesan 'pasar tumpah' seperti yang ada di Udayana," katan Made Sangka yang baru saja selesai membahas rencana itu dengan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Lalu Martawang.
Selain itu, setiap kegiatan CFD Cakranegara akan digelar pentas seni karena di Kecamatan Cakranegara banyak memiliki sanggar-sanggar seni yang perlu dilibatkan serta diberdayakan.
Sementara untuk pengawasan, pihaknya akan melibatkan semua anggota yang ada di Kelompok Sadar Wisata Kecamatan Cakranegara. Bekerja sama dengan berbagai pihak-pihak terkait lainnya.
"Untuk pencanangan CFD Cakranegara ini kita masih menunggu jadwal yang tepat sekaligus pemantapan rencana agar kegitan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Menanggapi rencana itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Lalu Martawang, memberikan apresiasi karena hal itu bagian dari cara masyarakat untuk berkontribusi terwujudnya kota ini lebih baik.
"Ide ini menjadi saah satu komitmen kebersamaan yang berkesinambungan, karena itu kita akan pelajari dan pastikan bahwa usulan itu selaras pada ikhtiar pemerintah untuk peningkatan fasilitas pelayanan publik di Mataram," katanya.
Karenanya, untuk mendukung kegiatan tersebut Dinas Perhubungan Kota Mataram juga akan diminta melakukan kajian terhadap kemungkinan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut, sebab dengan adanya penutupan jalan maka akan berdampak jalur lain yang akan mendapatkan peningkatan pengguna jalan.
"Apalagi dalam konteks CFD yang ditawarkan itu, ada warna lain yang dapat memperkaya keberadaan Kota Mataram sebagai pusat pemerintahan NTB, maupun tujuan dan destinasi pariwisata di Indonesia," katanya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Cakrangera Made Sangka di Mataram, Kamis, mengatakan, kegiatan CFD di Jalan Pejanggik tersebut akan dimulai dari depan SMPK sampai dengan persimpangan BNI Cakranegara.
"Panjangnya mungkin kurang dari 500 meter, karena ini masih kita coba menjadi kegiatan rintisan yang akan dimulai tahun ini," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya kegiatan CFD di Jalan Pejanggik Kecamatan Cakranegara, maka dapat memecah masa CFD di kawasan Jalan Udayana setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00 Wita.
Namun demikian, lanjutnya, penyajian kegiatan CFD di Cakranegara lebih fokus merangkul para pengusaha UMKM di Kecamatan Cakranegara dengan berbagai produk unggulan masing-masing.
"Jadi CFD di Cakranegara tidak terkesan 'pasar tumpah' seperti yang ada di Udayana," katan Made Sangka yang baru saja selesai membahas rencana itu dengan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Lalu Martawang.
Selain itu, setiap kegiatan CFD Cakranegara akan digelar pentas seni karena di Kecamatan Cakranegara banyak memiliki sanggar-sanggar seni yang perlu dilibatkan serta diberdayakan.
Sementara untuk pengawasan, pihaknya akan melibatkan semua anggota yang ada di Kelompok Sadar Wisata Kecamatan Cakranegara. Bekerja sama dengan berbagai pihak-pihak terkait lainnya.
"Untuk pencanangan CFD Cakranegara ini kita masih menunggu jadwal yang tepat sekaligus pemantapan rencana agar kegitan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Menanggapi rencana itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Lalu Martawang, memberikan apresiasi karena hal itu bagian dari cara masyarakat untuk berkontribusi terwujudnya kota ini lebih baik.
"Ide ini menjadi saah satu komitmen kebersamaan yang berkesinambungan, karena itu kita akan pelajari dan pastikan bahwa usulan itu selaras pada ikhtiar pemerintah untuk peningkatan fasilitas pelayanan publik di Mataram," katanya.
Karenanya, untuk mendukung kegiatan tersebut Dinas Perhubungan Kota Mataram juga akan diminta melakukan kajian terhadap kemungkinan rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut, sebab dengan adanya penutupan jalan maka akan berdampak jalur lain yang akan mendapatkan peningkatan pengguna jalan.
"Apalagi dalam konteks CFD yang ditawarkan itu, ada warna lain yang dapat memperkaya keberadaan Kota Mataram sebagai pusat pemerintahan NTB, maupun tujuan dan destinasi pariwisata di Indonesia," katanya.