Tokyo (ANTARA) - Topan Hagibis, yang menghantam Tokyo, Jepang, pada Sabtu (12/10), hingga Minggu telah mengakibatkan setidaknya sepuluh orang tewas dan 16 lainnya hilang,  menurut laporan badan penyiaran umum Jepang, NHK.

Berdasarkan laporan NHK, sepuluh orang itu meninggal antara lain di prefektur Chiba, Gunma, Kanagawa, dan Fukushima, yang letaknya di sekitar Tokyo. Di antara mereka terdapat seorang pria berusia 60 tahun yang jasadnya ditemukan di apartemen yang diterjang banjir di Kawasaki.

Selain menelan korban jiwa, badai topan terkuat yang menerjang Tokyo sejak 1958 itu juga melumpuhkan ibu kota dengan menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri wilayah perumahan serta membuat hampir setengah juta rumah tidak teraliri listrik.
  Salah satu kawasan perumahan yang tergenang air di Ise, Prefektur Mie, Jepang tengah, menjelang datangnya Topan Hagibis, Sabtu (12/10/20190. ANTARA FOTO/Reuters-Kyodo/hp.


NHK menambahkan bahwa kerusakan saat ini baru permulaan mengingat betapa luas wilayah yang terdampak dan sejumlah area juga masih digenangi banjir.

Hagibis, yang dalam bahasa Tagalog Filipina berarti "kecepatan" , juga mengakibatkan longsor di pulau utama di Jepang, Honshu, pada Sabtu malam, disusul dengan gempa bumi magnitudo 5,7 di Tokyo.

Pemerintah setempat telah meningkatkan status peringatan tentang hujan dan banjir di wilayah Kanto, yang terletak di sekitar Tokyo, karena Topan Hagibis merambat ke pesisir pantai timur laut Jepang.

Sementara pemerintah berpacu untuk mendata kerusakan akibat badai topan tersebut, peringatan yang sama untuk wilayah utara ibu kota juga mulai ditingkatkan pada Minggu pagi.

Topan Hagibis diperkirakan akan menuju ke laut pada Minggu malam setelah terus bergerak hingga ke pulau di bagian utara Jepang, Hokkaido.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengadakan pertemuan darurat dengan para menteri terkait. Ia mengirim menteri yang bertanggungjawab atas penanggulangan bencana ke daerah yang paling terdampak badai topan.

Abe menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas serta menyatakan bahwa pemerintah tengah berupaya menyelamatkan nyawa dan properti masyarakat.

"Pemerintah bekerja sama dengan badan terkait akan melakukan apa pun mengembalikan pelayanan umum sesegera mungkin," ujar PM Abe.

Kereta cepat Shinkansen dari Tokyo dijadwalkan mulai beroperasi kembali pada Minggu, dengan pengecualian pada sejumlah layanan di bagian negara yang terdampak paling parah, seperti dilansir NHK. Sementara itu, pelayanan kereta bawah tanah Tokyo masih bisa berjalan.

Sumber: Reuters




 

Pewarta : Suwanti
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024