Mataram (ANTARA) - Juniardi seorang anak penjual sayuran di Desa Sempalai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, akhirnya sukses menyelesaikan kuliahnya di FKIP Kimia, Untan Pontianak, Rabu.
"Alhamdulillah, setelah menempuh kuliah selama 4,6 tahun, saya akhirnya menyelesaikan kuliah S1 Jurusan Kimia di Untan Pontianak," kata Juniardi anak paling bunggsu dari enam bersaudara tersebut.
Dia menyelesaikan kuliahnya mengikut jejak ketiga kakaknya sebelumnya, yakni S1 PGSD Untan Pontianak, kemudian D3 Perawat Muhammadiyah Pontianak, dan D3 Perawat Gigi Poltekes Pontianak yang kini sudah bekerja semuanya.
"Semangat kuliah saya sempat turun ketika baru-baru kuliah bapak saya meninggal karena sakit, tetapi pelan tapi pasti semangat itu kembali timbul berkat dorongan orangtua, saudara dan rekan lainnya, wisuda ini aku persembahkan kepada ibu saya yang dengan susah payah telah menyelesaikan pendidikan kami hingga perguruan tinggi," ujarnya haru.
Sementara itu, Rodiah ibu dari Juniardi mengaku senang karena telah selesai menguliahkan empat anaknya dari enam bersaudara.
"Saya juga tidak menyangka hingga bisa menguliahkan empat anak saya itu, karena pekerjaan saya yang awalnya hanya sebagai buruh atau petani jeruk, kemudian berdagang sayur di Pasar Sempalai," ujarnya bangga.
Dia berharap, setelah menyesaikan kuliah, anak bunggsunya bisa menerapkan ilmu yang didapat semasa kuliah diterapkan dalam membangun nusa dan bangsa.
"Alhamdulillah, setelah menempuh kuliah selama 4,6 tahun, saya akhirnya menyelesaikan kuliah S1 Jurusan Kimia di Untan Pontianak," kata Juniardi anak paling bunggsu dari enam bersaudara tersebut.
Dia menyelesaikan kuliahnya mengikut jejak ketiga kakaknya sebelumnya, yakni S1 PGSD Untan Pontianak, kemudian D3 Perawat Muhammadiyah Pontianak, dan D3 Perawat Gigi Poltekes Pontianak yang kini sudah bekerja semuanya.
"Semangat kuliah saya sempat turun ketika baru-baru kuliah bapak saya meninggal karena sakit, tetapi pelan tapi pasti semangat itu kembali timbul berkat dorongan orangtua, saudara dan rekan lainnya, wisuda ini aku persembahkan kepada ibu saya yang dengan susah payah telah menyelesaikan pendidikan kami hingga perguruan tinggi," ujarnya haru.
Sementara itu, Rodiah ibu dari Juniardi mengaku senang karena telah selesai menguliahkan empat anaknya dari enam bersaudara.
"Saya juga tidak menyangka hingga bisa menguliahkan empat anak saya itu, karena pekerjaan saya yang awalnya hanya sebagai buruh atau petani jeruk, kemudian berdagang sayur di Pasar Sempalai," ujarnya bangga.
Dia berharap, setelah menyesaikan kuliah, anak bunggsunya bisa menerapkan ilmu yang didapat semasa kuliah diterapkan dalam membangun nusa dan bangsa.