Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta para penjual takjil atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bulan Ramadhan 1446 Hijriah tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya.
"Kami mengingatkan seluruh pelaku usaha mikro kecil dan menengah produk makanan dan minuman, agar tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti formalin dan boraks pada makanan atau takjil yang dijual selama Ramadhan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi di Lombok Tengah, Kamis.
Ia mengatakan imbau tersebut sebagai upaya pemerintah daerah melindungi warga dari makanan yang berpotensi mengganggu kesehatan, terlebih saat Ramadhan penjual takjil cukup banyak yang berkembang.
"Saat Ramadhan penjual takjil cukup banyak biasanya," katanya.
Baca juga: Dinkes Lombok Tengah menguji sampel takjil
Oleh karena itu, bersama petugas BPOM pihak tetap turun ke pasar tradisional dan modern untuk mengecek kandungan makanan yang dijual kepada masyarakat, baik itu sebelum puasa maupun saat Ramadhan.
"Saat Ramadhan juga kami akan turun melakukan pengawasan dan pengecekan takjil yang dijual," katanya.
Ia menegaskan selama Ramadhan pihaknya akan lebih mengintensifkan pengecekan untuk menjamin keamanan makanan yang beredar khususnya di pusat penjualan takjil di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
"Jika kemudian ditemukan ada pedagang yang menjual makanan mengandung bahan kimia berbahaya, kami akan melakukan peringatan dan penindakan tegas berupa penyitaan dan pemusnahan barang," katanya.
Baca juga: Dikes Lombok Tengah NTB awasi penjualan takjil Ramadhan
Ia mengatakan produk yang paling sering ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya biasanya produk makanan yang dihasilkan dari industri rumah tangga.
"Formalin dan boraks dimanfaatkan sebagai pengawet agar makanan bertahan lama," katanya.*
Baca juga: Polres Lombok Tengah membagikan takjil kepada pengendara di jalan raya
Baca juga: Dandim di Lombok Tengah berbagi takjil di jalan