Mataram (ANTARA) - Tim PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 1 tetap solid melanjutkan tahap pemberkasan pembayaran kompensasi ruang bebas atau Righ Of Way (ROW) untuk pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Jeranjang - Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 24 Maret 2025, di Kantor Desa Eyat Mayang, Kelurahan Sekotong Timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan pemberkasan tersebut dihadiri oleh tim dari PT PLN UPP Nusra 1, perangkat Desa Eyat Mayang, Babinsa, Babhinkamtibmas, dan masyarakat yang berhak atas kompensasi.
Proses tersebut menjadi bagian penting dalam penguatan infrastruktur kelistrikan di Lombok, dengan jalur sepanjang 28,8 kilometer sirkuit (kms) yang menghubungkan Gardu Induk (GI) Jeranjang ke GI Sekotong, mencakup 76 tower dan 78 span.
Baca juga: PLN UIP Nusra audiensi dengan Keuskupan Agung Ende terkait pengembangan sistem kelistrikan
General Manager PLN UIP Nusra, Yasir menegaskan, bahwa seluruh kegiatan perusahaan, baik yang berlangsung di lapangan seperti pemberkasan ROW maupun di kantor, tetap berjalan normal selama bulan Ramadan.
"Kami memastikan tidak ada hambatan dalam operasional. Meskipun bulan ini penuh dengan aktivitas keagamaan, kami tetap menjaga ritme kerja agar pelayanan kepada masyarakat tetap optimal," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa kompensasi yang diberikan mencakup nilai tanah, tanaman, dan bangunan yang terdampak pembangunan SUTT 150 kV. Penilaiannya dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan telah disahkan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM.
"Penguatan infrastruktur ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung pemerataan energi di wilayah Jeranjang - Sekotong," ujarnya.
Baca juga: Srikandi PLN UIP Nusra gandeng RS Siloam edukasi pencegahan kanker payudara
Asisten Manager Pertanahan PT PLN UPP Nusra 1, Muhammad Alfian Wakhid, juga memberikan apresiasi atas semangat tim di tengah bulan puasa.
"Salah satu tantangan dalam proses pemberkasan adalah bertepatan dengan Ramadan. Tapi kalau kita niatkan sebagai bagian dari ibadah, semua jadi terasa lebih ringan dan lancar," ucap Alfian.
Komitmen ini selaras dengan upaya PLN untuk tetap menjaga produktivitas tanpa mengabaikan kenyamanan pegawai dalam menjalankan ibadah puasa.
"Kami memahami pentingnya bulan Ramadan bagi umat Muslim. Karena itu, operasional dirancang sedemikian rupa agar seluruh pegawai tetap bisa beribadah dengan tenang, tanpa mengganggu kinerja dan pelayanan," kata Yasir.
Baca juga: YBM PLN UIP Nusra salurkan santunan dan bingkisan untuk yatim dan duafa
Sekretaris Desa Eyat Mayang, Muhksin, yang wilayahnya termasuk jalur T.37-T.42, turut menyampaikan bahwa kegiatan pemberkasan berjalan tertib dan diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Semua lancar. Warga hadir bergantian sesuai jadwal dan menerima proses ini dengan tertib sampai selesai," ucapnya.
Melalui sinergi antara PLN dan masyarakat, proyek strategis ini diharapkan mampu memperkuat keandalan listrik dan mendorong pembangunan ekonomi di wilayah Sekotong dan sekitarnya.