Polda NTB dan Bulog pastikan penyaluran beras SPHP tepat sasaran

id Polda NTB,Penjualan Beras SPHP,Hari Nugroho,Mataram

Polda NTB dan Bulog pastikan penyaluran beras SPHP tepat sasaran

Wakil Pemimpin Wilayah Bulog Nusa Tenggara Barat, Rizal P Sukmaadijaya (kiri dua), dan Wakil Kepala Polda NTB, Brigjen Pol Hari Nugroho (tengah), menunjukkan beras SPHP yang dijual di gerakan pangan murah (GPM) yang digelar di Polsek Pagutan, Kota Mataram, Kamis (14/8/2025). ANTARA/HO-Wal

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat bersama Perum Bulog Wilayah NTB menggencarkan gerakan pangan murah (GPM) guna membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau serta memastikan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) tepat sasaran.

Wakil Kepala Polda NTB, Brigjen Pol Hari Nugroho, mengatakan sebanyak 70 ton beras telah disalurkan kepada warga di berbagai titik di NTB, hingga Kamis (14/8).

"Penyaluran dilakukan serentak di 31 titik wilayah hukum Polda NTB, termasuk di halaman Polsek Mataram yang saya pantau langsung," kata Brigjen Hari usai mengikuti video conference bersama Markas Besar Polri di Polsek Pagutan, Kota Mataram.

Selain beras SPHP, Gerakan pangan murah yang digelar Polda NTB bersama Bulog NTB juga menyediakan minyak goreng dan gula dengan harga di bawah pasar.

Hari menegaskan penyaluran beras murah dilakukan dengan pengawasan ketat untuk mencegah penimbunan.

Baca juga: ASN lakukan praktik pengoplosan beras di Mataram ditahan

Pengawasan juga dilakukan terhadap jalur distribusi dari gudang Bulog hingga titik penjualan.

"Setiap kepala keluarga hanya boleh membeli maksimal 10 kilogram atau dua paket. Kami menjual langsung kepada masyarakat, bukan ke pedagang untuk dijual kembali," ujarnya.

Wakil Pemimpin Wilayah Bulog NTB, Rizal P Sukmaadijaya, menjelaskan harga beras SPHP yang dijual pada GPM lebih murah dibandingkan harga eceran tertinggi (HET).

"Kami menjual Rp58 ribu per lima kilogram atau sekitar Rp11.600 per kilogram. Sementara HET saat ini Rp12.500 per kilogram," ucapnya.

Baca juga: Oplos beras, Oknum ASN asal Lombok Tengah dibekuk polisi

Menurutnya, langkah ini merupakan upaya menjaga ketersediaan stok dan menstabilkan harga pangan agar tetap terjangkau semua kalangan.

Rizal menyebutkan program GPM akan berjalan berkelanjutan hingga akhir 2025, sejalan dengan target Bulog NTB menyalurkan 23 ribu ton beras SPHP.

"Tidak hanya Polri, TNI, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah juga ikut bergerak untuk menjaga ketahanan pangan," jelasnya.

Murni, warga Kota Mataram, mengaku terbantu dengan adanya GPM yang menyediakan beras SPHP dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga lebih murah.

"Saya beli dua kantong beras. Sangat membantu kebutuhan keluarga, apalagi harga beras sedang mahal," tuturnya.

Baca juga: Penyaluran bantuan pangan di Lombok Timur tuntas
Baca juga: Penyaluran bantuan pangan di Lombok Tengah diingatkan harus tepat sasaran
Baca juga: Pemprov NTB-Bulog salurkan Beras untuk ratusan ribu penerima bantuan pangan
Baca juga: NTB luncurkan bantuan pangan beras untuk 511.381 keluarga miskin

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.