Ribuan ekor burung tanpa dokumen disita

Sabtu, 9 November 2019 22:13 WIB

Bandarlampung (ANTARA) -

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Bengkulu-Lampung dan LSM Flight Protecting Indonesia's Birds menyita ribuan ekor burung yang tidak dilengkapi dengan dokumen lengkap.

Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Bengkulu-Lampung Hifzon Zawahiri saat dihubungi dari Bandarlampung, Sabtu, mengatakan bahwa jumlah burung yang disita dan diamankan mencapai 1.500 ekor.

"Jadi kita amankan saat berada di Jl. Lintas Sumatera, tepatnya di SPBU Kalibalangan, Kota Bumi, Lampung Utara," ujarnya.

Hifzon Zawahiri menambahkan, 1.500 ekor burung itu mencakup 16 jenis burung dan yang dilindungi ada 7 jenis seperti burung cucak ijo, cucak ranting, poksai sumatera, cucak keling, dan serindit melayu.

"Dan pengiriman ini motifnya sama dengan sebelumnya kita bekerja sama dengan pihak kepolisian dan LSM Flight Protecting Indonesia’s Birds mengamankan jenis-jenis burung memang dilindungi," katanya.

Dari penyelidikan sementara oleh pihaknya, ribuan ekor burung ini nantinya akan dipasarkan ke Bandarlampung. Dugaan sementara berasal dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

"Dugaan sementara, burung-burung tersebut berasal dari Lubuk Linggau, dan akan dipasarkan ke Metro dan daerah Gedong Tataan. Dari pengamanan burung ini, nantinya ada burung yang akan kita lepasliarkan. Sedangkan untuk burung yang dilindungi akan kita jadikan barang bukti dan diproses lebih lanjut," ungkapnya.

Selain mengamankan ribuan burung, pihaknya juga berhasil mengamankan seorang sopir travel yang nantinya akan dimintai keterangan.

"Burung dilindungi akan kita jadikan alat bukti, untuk bukti lainnya kita amankan sebuah mobil travel. Kita akan periksa sesuai dengan instruksi dari pusat untuk diproses lebih lanjut," lanjutnya.

Ditanyakan terkait penyelidikan terhadap penampung-penampungnya Hifzon Zawahiri menyatakan, pihaknya melakukan pemantauan terhadap para penampung burung-burung tersebut.

"Akan kita lihat dan pantau, memang kita agak merasa kesulitan dalam memonitor kemana saja burung ini akan didistribusikan, karena komunikasinya mereka ini lewat telpon, jadi tidak dikirim langsung ke tempat pemesannya," terangnya.

Sementara itu, Direktur Komunikasi LSM Flight Protecting Indonesia's Birds Namira Annisa mengapresiasi upaya BKSDA Lampung dalam mencegah penyelundupan burung dari Lubuk Linggau ke Lampung.

"Maraknya perburuan dan penyelundupan telah mengancam populasi burung liar yang ada di Sumatera. Flight mencatat lebih dari 1 juta ekor burung liar di Sumatera telah dicuri dari alam liar setiap tahunnya," pungkasnya.

Pewarta : Hisar Sitanggang/Ardiansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Jukir di Jaksel bingung mau cari kerja apa setelah penertiban

15 May 2024 16:57 Wib

Satgas Pulau Terluar TNI AL lepas liar 52 satwa dilindungi

27 April 2024 10:03 Wib

Polisi tertibkan aksi balap liar di Lombok Tengah jelang sahur

27 March 2024 16:49 Wib

TNI dan Polhut gagalkan pembalakan liar di Dompu

26 March 2024 15:31 Wib

Jalan di IKN akan miliki jalur penyeberangan satwa liar

25 March 2024 20:23 Wib
Terpopuler

Pj Gubernur NTB daftar Pilkada 2024 melalui PAN

Kabar NTB - 14 May 2024 17:55 Wib

PKS hormati pilihan mantan Wagub Rohmi nyagub di Pilkada NTB 2024

Kabar NTB - 17 May 2024 18:57 Wib

TGB restui duet Zul-Rohmi jilid II di Pilkada NTB 2024

Kabar NTB - 14 May 2024 22:46 Wib

RI suggests three approaches for handling child victims of terrorism

English - 15 May 2024 15:55 Wib

Politeknik Digital disiapkan penuhi kebutuhan talenta digital

Nasional - 11 jam lalu