Kota Batu (ANTARA) - Pino Bahari mengaku siap kembali menangani petinju andalan Indonesia yaitu Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi setelah keduanya sukses menjadi juara dunia pada masing-masing kelasnya versi International Boxing Association (IBA).
"Kalau masih diberi kesempatan saya siap. Yang jelas saya akan berusaha maksimal jika kesempatan itu datang kembali," kata Pino Bahari di Kota Batu, Jawa Timur, Senin.
Mantan petinju nasional itu menjadi pelatih Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi sudah cukup lama dan sukses memberikan yang terbaik. Bahkan, sebelum keduanya naik ring di Jatim Park 3 Kota Batu, Minggu (27/11), keduanya menjalani pemusatan latihan di sasana miliknya di Bali.
Meski belum ada kepastian, olimpian itu mengaku sudah mempunyai gambaran program jika nantinya kembali diberi kepercayaan oleh Mahkota Promotions di mana kedua petinju terbaik Indonesia saat ini bernaung. Apalagi rencana bertanding keduanya juga mulai dijadwalkan.
Rencananya Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi dijadwalkan akan kembali naik ring pada akhir Maret 2020. Hanya saja untuk calon lawan dan asosiasi badan tinjunya belum ditetapkan oleh sang promotor dalam hal ini Mahkota Promotions.
"Jika naik ring Maret (2020), idealnya mulai latihan penuh Januari (2020). Saya kira waktu yang ada jauh dari cukup baik untuk latihan fisik hingga sparring," kata peraih medali emas pada Asian Games 1990 di Beijing, China itu.
Anak dari mantan pelatih tinju nasional Daniel Bahari juga mengaku sudah membuat program berapa banyak Daud Yordan maupun Ongen Saknosiwi melakukan uji tanding. Terutama untuk Ongen, meningkatkan jam terbang sangat diperlukan.
"Uji coba bisa dilakukan di dalam dan luar negeri. Semuanya masih memungkinkan karena jadwal pertandingan lanjutan masih cukup lama," kata Pino Bahari menegaskan.
Duad Yordan merupakan petinju andalan Indonesia yang memiliki rekor 40 kemenangan (28 KO) dan empat kali mengalami kekalahan dan saat ini menjadi juara dunia kelas ringan super versi IBA dan WBO Oriental setelah mengalahkan petinju Afrika Selatan Michael Mokoena pada ronde delapan.
Sementara Ongen Saknosiwi menjadi juara dunia kelas bulu versi IBA setelah mengalahkan petinju asal Filipina, Marco Demecillo dengan kemenangan angka setelah berlaga sebanyak 12 ronde.
"Kalau masih diberi kesempatan saya siap. Yang jelas saya akan berusaha maksimal jika kesempatan itu datang kembali," kata Pino Bahari di Kota Batu, Jawa Timur, Senin.
Mantan petinju nasional itu menjadi pelatih Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi sudah cukup lama dan sukses memberikan yang terbaik. Bahkan, sebelum keduanya naik ring di Jatim Park 3 Kota Batu, Minggu (27/11), keduanya menjalani pemusatan latihan di sasana miliknya di Bali.
Meski belum ada kepastian, olimpian itu mengaku sudah mempunyai gambaran program jika nantinya kembali diberi kepercayaan oleh Mahkota Promotions di mana kedua petinju terbaik Indonesia saat ini bernaung. Apalagi rencana bertanding keduanya juga mulai dijadwalkan.
Rencananya Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi dijadwalkan akan kembali naik ring pada akhir Maret 2020. Hanya saja untuk calon lawan dan asosiasi badan tinjunya belum ditetapkan oleh sang promotor dalam hal ini Mahkota Promotions.
"Jika naik ring Maret (2020), idealnya mulai latihan penuh Januari (2020). Saya kira waktu yang ada jauh dari cukup baik untuk latihan fisik hingga sparring," kata peraih medali emas pada Asian Games 1990 di Beijing, China itu.
Anak dari mantan pelatih tinju nasional Daniel Bahari juga mengaku sudah membuat program berapa banyak Daud Yordan maupun Ongen Saknosiwi melakukan uji tanding. Terutama untuk Ongen, meningkatkan jam terbang sangat diperlukan.
"Uji coba bisa dilakukan di dalam dan luar negeri. Semuanya masih memungkinkan karena jadwal pertandingan lanjutan masih cukup lama," kata Pino Bahari menegaskan.
Duad Yordan merupakan petinju andalan Indonesia yang memiliki rekor 40 kemenangan (28 KO) dan empat kali mengalami kekalahan dan saat ini menjadi juara dunia kelas ringan super versi IBA dan WBO Oriental setelah mengalahkan petinju Afrika Selatan Michael Mokoena pada ronde delapan.
Sementara Ongen Saknosiwi menjadi juara dunia kelas bulu versi IBA setelah mengalahkan petinju asal Filipina, Marco Demecillo dengan kemenangan angka setelah berlaga sebanyak 12 ronde.