Mataram, 29/3 (ANTARA) - Kepala Museum dari berbagai daerah di Indonesia menggelar pertemuan nasional di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), guna membahas revitalisasi permuseuman yang harus terealisasi dalam lima tahun ke depan.
Direktur Museum, Ditjen Sejarah dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) Dra Intan Mardiana M.Hum, pada pembukaan pertemuan nasional museum se-Indonesia itu di Mataram, Senin malam, mengatakan, pertemuan tersebut merupakan kegiatan Kembudpar dalam upaya menggalang kerja sama berbagai pihak terkait.
"Kerja sama berbagai pihak terkait itu untuk mendukung revitalisasi museum, sehubungan dengan upaya peningkatan kualitas museum dan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, pertemuan nasional museum se-Indonesia yang akan berlangsung sejak 29 Maret hingga 1 April mendatang itu mengedepankan pencitraan museum menuju masa depan.
Pertemuan nasional museum se-Indonesia itu dibuka Dirjen Sejarah dan Purbakala, Hari Untoro Drajat mewakili Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik yang berhalangan hadir karena mendampingi kunjungan Presiden SBY ke Jawa Timur.
Pertemuan nasional itu bertujuan menyamakan langkah dan strategi dalam menyusun konsep serta perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan revitalisasi museum se-Indonesia, sehingga pada saatnya nanti akan terwujud museum yang berkualitas sebagai saran edukasi dan rekreasi serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sasarannya yakni terumuskannya kebijakan dan acuan dalam revitalisasi museum, yang terkait dengan pengelolaan dan penyelenggaraan museum sebagai sebuah lembaga yang strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkokoh kepribadian bangsa, meningkatkan ketahanan nasional serta internalisasi wawasan nusantara.
"Kami sadari sepenuhnya bahwa kondisi museum di Indonesia saat ini, sebagian masih belum memenuhi kualitas standar baku," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Mardiana, kebijakan revitalisasi museum sebagai program prioritas Kebinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II merupakan kegiatan strategis dan harus dilaksanakan secara serius.
"Melalui pertemuan nasional itu, diharapkan seluruh instansi terkait dan para pemangku kepentingan dapat mendukung terwujudnya museum yang representatif sebagai media pelestarian dan pusat informasi budaya," ujarnya.
Mardiana juga melaporkan bahwa peserta pertemuan nasional museum se-Indonesia itu mencapai 200 orang, yang terdiri dari para kepala museum di berbagai daerah di Indonesia, kepala dinas kebudayaaan dan pariwisata, asosiasi museum Indonesia baik pusat maupun daerah, pemerhati museum dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi.
Sementara nara sumber dan pembicara dalam pertemuan nasional museum se-Indonesia itu akan menyajikan materi tentang kebijakan revitalisasi museum di Indonesia, peran museum dalam mencerdaskan bangsa, perencanaan fisik museum, manajemen komunikasi dalam revitalisasi museum dan pencitraan serta pelayanan museum.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Bardul Munir mengatakan, NTB memiliki sejumlah museum yang dapat diandalkan sebagai wadah penyajian sejarah dan kebudayaan serta manfaat lainnya.
"Ada museum Asi Mbojo dan Samparaja di Bima serta Dalam Loka Sumbawa yang saat ini sedang dalam proses pemugaran. Demikian juga beberapa museum di Pulau Lombok, seperti di Mataram," ujarnya.
Munir berharap pertemuan nasional museum se-Indonesia itu dapat menjadikan museum sebagai wadah sosial dan ekonomi selain wadah sejarah dan kebudayaan.(*)