Bima, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah menanam pohon kemiri dan kayu putih sebagai wujud kepedulian terhadap lahan kritis pada kawasan hutan di Kabupaten Bima.
"Kita motong hutan, menebang hutan itu gampang, tapi saya lihat pohon-pohon yang besar itu, kasihan kalau anak cucu kita tidak menikmati dan melihatnya," kata Gubernur NTB saat mencanangkan Kabupaten Bima sebagai pusat industrialisasi di Desa Paradowane, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Sabtu.
Acara penanaman pohon kemiri dan pohon kayu putih itu, merupakan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung dan mewujudkan NTB asri dan lestari.
Zulkieflimansyah mengekamukan, adanya investor yang hadir dapat menjadi alternatif pekerjaan bagi masyarakat, sehingga tidak lagi menebang pohon sebagai lahan penghasilannya.
"Mudah-mudahan dengan adanya alternatif, kelestarian dan keasrian lingkungan bisa kita jaga. Pada saat yang sama alternatif pekerjaan kita sediakan oleh investasi yang hadir dan masuk ke tempat kita," jelasnya.
Gubernur menyampaikan bahwa Menteri Kehutanan telah menyampaikan secara langsung, ajakan untuk lakukan penghijauan kembali di NTB.
"Ini sebagai wujud kepedulian terhadap lahan kritis di kawasan hutan di NTB," katanya.
Sementara itu, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri mengajak seluruh pihak untuk bersinergi merawat dan menjaga hutan.
"Saya mengajak untuk memperbaiki hutan yang kita miliki. Karena masyarakat Parado yang berada di ketinggian, tidak merasa khawatir dengan kondisi hutan hari ini. Tetapi, bagi masyarakat yang ada di bawah atau di kaki gunung, beda dalam situasi yang mencekam dan menghawatirkan," jelas Indah.
Lebih jauh, Indah berharap agar pemerintah provinsi melalui Dinas Kehutanan, untuk terus intens mengawasi proses penanaman kembali hutan-hutan yang sudah tidak produktif dan tidak hijau di Kabupaten Bima khususnya di Kecamatan Parado.
"Kami memohon dukungan gubernur, agar kawasan hutan yang ada di Kabupaten Bima, khususnya yang ada di kecamatan Parado agar mendapatkan perhatian khusus untuk pembibitan sehingga bisa ditanami kembali," tambahnya.
"Kita motong hutan, menebang hutan itu gampang, tapi saya lihat pohon-pohon yang besar itu, kasihan kalau anak cucu kita tidak menikmati dan melihatnya," kata Gubernur NTB saat mencanangkan Kabupaten Bima sebagai pusat industrialisasi di Desa Paradowane, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Sabtu.
Acara penanaman pohon kemiri dan pohon kayu putih itu, merupakan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung dan mewujudkan NTB asri dan lestari.
Zulkieflimansyah mengekamukan, adanya investor yang hadir dapat menjadi alternatif pekerjaan bagi masyarakat, sehingga tidak lagi menebang pohon sebagai lahan penghasilannya.
"Mudah-mudahan dengan adanya alternatif, kelestarian dan keasrian lingkungan bisa kita jaga. Pada saat yang sama alternatif pekerjaan kita sediakan oleh investasi yang hadir dan masuk ke tempat kita," jelasnya.
Gubernur menyampaikan bahwa Menteri Kehutanan telah menyampaikan secara langsung, ajakan untuk lakukan penghijauan kembali di NTB.
"Ini sebagai wujud kepedulian terhadap lahan kritis di kawasan hutan di NTB," katanya.
Sementara itu, Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri mengajak seluruh pihak untuk bersinergi merawat dan menjaga hutan.
"Saya mengajak untuk memperbaiki hutan yang kita miliki. Karena masyarakat Parado yang berada di ketinggian, tidak merasa khawatir dengan kondisi hutan hari ini. Tetapi, bagi masyarakat yang ada di bawah atau di kaki gunung, beda dalam situasi yang mencekam dan menghawatirkan," jelas Indah.
Lebih jauh, Indah berharap agar pemerintah provinsi melalui Dinas Kehutanan, untuk terus intens mengawasi proses penanaman kembali hutan-hutan yang sudah tidak produktif dan tidak hijau di Kabupaten Bima khususnya di Kecamatan Parado.
"Kami memohon dukungan gubernur, agar kawasan hutan yang ada di Kabupaten Bima, khususnya yang ada di kecamatan Parado agar mendapatkan perhatian khusus untuk pembibitan sehingga bisa ditanami kembali," tambahnya.