Palu (ANTARA) - Warga dan Pemerintah Kelurahan Petobo mendapat informasi dan menemukan kerangka manusia yang diduga kuat korban di bekas likuefaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Sore ini ada penemuan kembali kerangka manusia korban likuefaksi 28 September 2018, tepatnya di Jalan Pue Sula, Petobo," kata Lurah Petobo, Alfin, Senin sore di Palu.
Ia menyebutkan ciri-ciri fisik kerangka yang ditemukan lengkap degan pakaian yang masing terpasang, dan diduga kuat korban adalah anak-anak berusia antara 7-8 tahun.
"Dan berjenis kelamin perempuan. Dari keterangan salah satu warga yang menemukan kerangka itu, ia mengaku menemukan sudah dari beberapa hari lalu," katanya.
Namun pihak Kelurahan Petobo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palu baru mengetahui penemuan itu hari ini.
Ia menambahkan berdasarkan kesepakatan dengan seluruh pihak, dalam waktu dekat kerangka belum akan dikuburkan untuk menunggu adanya pihak keluarga yang datang mengambil kerangka tersebut.
"Kerangkanya belum dikuburkan karena masih ada tulangnya tertimbun. Selain itu, menunggu siapa tahu ada keluarga korban yang datang mengambil," demikian Alfin.
"Sore ini ada penemuan kembali kerangka manusia korban likuefaksi 28 September 2018, tepatnya di Jalan Pue Sula, Petobo," kata Lurah Petobo, Alfin, Senin sore di Palu.
Ia menyebutkan ciri-ciri fisik kerangka yang ditemukan lengkap degan pakaian yang masing terpasang, dan diduga kuat korban adalah anak-anak berusia antara 7-8 tahun.
"Dan berjenis kelamin perempuan. Dari keterangan salah satu warga yang menemukan kerangka itu, ia mengaku menemukan sudah dari beberapa hari lalu," katanya.
Namun pihak Kelurahan Petobo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palu baru mengetahui penemuan itu hari ini.
Ia menambahkan berdasarkan kesepakatan dengan seluruh pihak, dalam waktu dekat kerangka belum akan dikuburkan untuk menunggu adanya pihak keluarga yang datang mengambil kerangka tersebut.
"Kerangkanya belum dikuburkan karena masih ada tulangnya tertimbun. Selain itu, menunggu siapa tahu ada keluarga korban yang datang mengambil," demikian Alfin.