BEDA "JAKARTA UNCOVERED" DENGAN "JAKARTA UNDERCOVER"

id

     Jakarta (ANTARA) -  "Jakarta Undercover" beberapa tahun lalu menjadi buku laris karena isinya yang menguak sisi kehidupan malam Jakarta. Kini, terbit   "Jakarta Uncovered" yang isinya membongkar kemaksiatan sekaligus bertujuan membangun kesadaran baru.

     "Jakarta Uncovered"  yang ditulis oleh aktivis perempuan Nori Andriyani mencoba mengungkap seks sebagai alat kekuasaan lelaki dan menjadi sebuah refleksi relasi gender yang timpang pada masyarakat yang patriarkal yang justru tidak diungkap dalam "Jakarta Undercover" karya Moamar Emka.

     "Perlu saya tegaskan sebagai penulis saya sadari betul pembacanya siapa, dan targetnya adalah masyarakat awam yang perlu dibangunkan," kata  Nori Andriyani dalam acara  bedah bukunya di kantor Woman Research Institute kawasan Kalibata Utara,Jakarta.

     Nori mengatakan bahwa dirinya ingin menggugah pembaca tentang relasi gender yang timpang dalam kasus trafficking  atau industri seks. "Seks menjadi alat kekuasaan lelaki atas perempuan, di mana aspek permintaan dalam industri seks itu  sudah diciptakan," katanya.

     Ia mengungkapkan bahwa dalam penelusuran ke klub-klub malam dan spa,   dirinya menilai bahwa letak diskriminasi gender antara lelaki dan perempuan dalam industri itu adalah pada seks yang tidak sehat yang tidak didasari oleh kesadaran, kesetaraan dan hubungan yang timpang antara lelaki dan perempuan.

     "Demand itu diciptakan, dan semua aspek komersialnya terorganisir dengan baik," ujarnya.

     Sementara itu Myra Diarsi aktivis perempuan dari Women Research Institute menilai bahwa buku karya Nori itu menguak tanda-tanda baru betapa terorganisirnya industri seks dan relasi gender bidang seksualitas mengenai apa yang menyebabkan lelaki senang membeli jasa seks.

     Ia mengungkapkan bahwa yang paling menonjol dalam buku karya Nori adalah ia melihat bukan hanya dari sisi pelakunya saja tetapi sistem yang melingkupinya, dimana permintaan dalam industri itu diciptakan karena penawaran itu selalu menghadirkan permintaan untuk itulah buku ini hadir dan memberikan kesadaran baru buat publik .

     "Buku buku karya Emka itulah yang justru menguatkan penawaran di industri itu," Tuturnya.

     Sutradara film Nia Dinata yang menjadi salah satu pembicara mengatakan bahwa pembaca buku Jakarta Undercover harus membaca juga buku Jakarta Uncovered karena buku ini adalah "lawan" untuk buku karya Emka itu.

     "Yang menarik dari buku ini adalah bagaimana caranya mendidik anak laki-laki dan anak perempuan tentang kesetaraan gender dan bagaimana memperlakukan perempuan," paparnya.

     Buku setebal 93 halaman itu diungkapkan Nori untuk menggugah pembacanya agar terbagun kesadaran baru terhadap isu trafficking.

(*)