HARGA PELUMAS PERTAMINA NAIK

id

Gresik (ANTARA) - PT Pertamina memastikan segera menaikkan harga pelumas pada bulan Mei 2011 sebagai dampak dari naiknya harga minyak dunia akibat krisis politik di kawasan Timur Tengah.

"Kebijakan menaikkan harga pelumas tidak bisa dihindari sebagai konsekuensi dari kenaikan harga minyak dunia akibat krisis politik berkepanjangan di Timur Tengah," kata Sales Executive Retail I/Surabaya PT Pertamina, Sinung Wikantoro, di Gresik, Jawa Timur (5/5).

Meskipun memastikan kenaikan harga pelumas, pihaknya belum bisa memastikan besaran kenaikan tersebut.

Namun dia menjelaskan bahwa kenaikan tersebut untuk menyesuaikan kenaikan harga bahan aditif yang dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah.

"Kenaikan aditif sebagai bahan dasar pembuatan pelumas mengakibatkan biaya produksi meningkat. Apalagi 95 persen aditif kami impor dari Amerika Serikat dan Brazil," kata Sinung yang juga menjabat sebagai Sales Region V Pelumas PT Pertamina itu.

Selain aditif, kenaikan juga terjadi pada bahan baku kemasan pelumas, seperti kertas dan plastik. Meskipun demikian, pihaknya optimistis pelumas yang diproduksi Pertamina akan mampu bersaing di pasaran.

"Kami yakin masih bisa bersaing dengan pelumas lokal dan impor karena `market share` kami masih relatif tinggi, 55-60 persen. Berarti harga kami masih kompetitif," katanya saat ditemui di pabrik pelumas Pertamina di Gresik itu.

Pabrik pelumas Pertamina di Gresik mampu memproduksi 130 ribu kiloliter per tahun dengan 71 jenis pelumas untuk kendaraan roda dua, kendaraan roda empat, dan mesin pabrik.

Pelumas produksi Pertamina di Gresik sebagian besar dipasarkan ke wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, serta wilayah Indonesia bagian timur.

Kepala Unit Produksi Pertamina Region V, Latief Hasyim, menambahkan bahwa pelumas yang diproduksi Pertamina mengikuti perkembangan teknologi mesin kendaraan bermotor.

"Kalau dulu, mesin kendaraan baru ganti pelumas setiap 5.000 kilometer sekali, kini mesin kendaraan sudah dirancang penggatian pelumas setiap 10.000 kilometer sekali. Nah, pelumas kami sudah mengikuti perkembangan teknologi mesin kendaraan itu," katanya. (*)