WWF NTB: PROGRAM "LISAN" JANGAN SEKEDAR JARGON

id

     Mataram, 15/11 (ANTARA) - World Wildlife Fund Indonesia wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat berharap agar Program Lingkungan Dengan Sampah Nol (Lisan) yang digaungkan Pemerintah Kota Mataram jangan sekedar jargon, namun benar-benar diimplementasikan untuk memperbaiki kualitas lingkungan.
     "Progam 'Lisan' jangan hanya sekedar jargon. Niatkan jadi gerakan yang betul-betul untuk memperbaiki kualitas lingkungan di wilayah perkotaan, terutama masalah sampah yang masih banyak dibuang di sungai," kata Koordinator World Wildlife Fund (WWF) Indonesia wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ridha Hakim di Mataram, Kamis.
     Menurut dia, persoalan sampah di Kota Mataram, masih sulit untuk dicarikan solusinya, mengingat jumlah penduduk yang terus bertambah, namun belum diimbangi dengan penyediaan sarana tempat pembuangan sampah.
     Persoalan sampah juga erat kaitannya dengan tingkat kesadaran masyarakat yang masih memanfaatkan saluran drainase dan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
     Selain itu, kata Ridha, kendala wilayah yang belum bisa dijangkau oleh kendaraan operasional pengangkut sampah rumah tangga juga menjadi bagian dari masalah yang harus dipecahkan.
     "Tapi yang paling penting adalah, bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di pinggir kota agar tidak memanfaatkan saluran drainase dan sungai sebagai tempat pembuangan akhir," ujarnya.
     WWF pada intinya, kata dia, sangat mendukung berbagai program perbaikan kualitas lingkungan yang digencarkan oleh Pemerintah Kota Mataram, terutama Program 'Lisan', namun program itu tidak akan bisa berjalan jika tidak ada komitmen kuat dari seluruh pihak terkait.
     "WWF Indonesia wilayah Provinsi NTB, selama ini juga tetap terlibat aktif bersama dengan Pemerintah Kota Mataram dalam memecahkan berbagai persoalan lingkungan di Kota Mataram, tidak hanya masalah sampah, tetapi juga masalah pemanfaatan tata ruang wilayah," katanya.
     Pemerintah Kota Mataram membentuk Program "Lisan" guna mempertahankan predikat nominator Innovative Government Award (IGA) 2012.
     Gerakan menuju "Lisan" dengan manajemen pendekatan kepada masyarakat bertujuan bagaimana sampah ditangani secara keseluruhan tetapi memiliki nilai ekonomis.
     Program "Lisan" menjadi salah satu terobosan Pemerintah Kota Mataram untuk mengatasi persoalan sampah, di tengah kemampuan sumber daya manusia dan sarana yang relatif terbatas.
     Volume sampah di Kota Mataram per hari mencapai, 1.200 meter kubik, namun yang mampu diangkut ke tempat pembuangan akhir hanya 800 meter kubik, sisanya sebagian dibuang ke sungai.
     Dalam mekanismenya, Program "Lisan" terbagi menjadi tiga bagian. Pertama barter sampah plastik dengan beras miskin (raskin), kedua sedekah sampah plastik dan ketiga pengelolaan sampah organik.
(*)