Piala Dunia : Luis Enrique ingin terus jadi pelatih Spanyol

id Luis Enrique,Timnas Spanyol,Spanyol vs Maroko,Piala Dunia 2022,babak 16 besar

Piala Dunia : Luis Enrique ingin terus jadi pelatih Spanyol

Pelatih timnas Spanyol melabaikan tangan ke suporter setelah timnya tersingkir dari babak 16 besar Piala Dunia 2022 oleh Maroko lewat adu penalti di Education City Stadium, Al-Rayyan, Doha pada 6 Desember 2022. ANTARA/AFP/ODD ANDERSEN

Jakarta (ANTARA) - Luis Enrique mengatakan bahwa dia ingin tetap menjadi pelatih tim nasional (timnas) Spanyol meski timnya disingkirkan Maroko pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 lewat adu penalti pada Rabu dini hari WIB. La Furia Roja kalah 0-3 dalam drama adu penalti setelah bermain imbang 0-0 dengan tim Afrika Utara itu selama 120 menit.

Namun, Enrique menyebut bahwa posisinya sebagai pelatih Spanyol masih belum pasti setelah tersingkir dari kompetisi tersebut. "Saya tidak bisa mengatakannya, karena saya tidak tahu," kata Luis Enrique dalam konferensi pers usai pertandingan yang dikutip AFP. "Tim nasional punya waktu. Saya sangat senang dengan Federasi Sepak Bola (FA) Spanyol, presiden dan dengan (direktur olahraga)."

"Bila terserah saya, maka saya akan terus bertahan sepanjang hidup saya, tetapi bukan itu masalahnya," ucap mantan pelatih Barcelona itu. "Saya harus berpikir dengan tenang apa yang terbaik untuk saya dan untuk tim nasional. Semua situasi akan berpengaruh."

Baca juga: Piala Dunia : Pelatih Kroasia sebut skuad Brazil "menakutkan"
Baca juga: Piala Dunia : Belanda harus waspadai Alvarez saat lawan Argentina


Enrique pertama kali ditunjuk pada 2018 setelah timnas Spanyol tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rusia oleh tim tuan rumah. Dia sempat mundur dari posisinya pada 2019 karena ingin menghabiskan waktu bersama keluarga setelah mendiang putrinya didiagnosis menderita kanker tulang. Posisinya sempat diisi oleh asistennya Robert Moreno, tetapi Enrique kembali melatih Spanyol dan membimbing timnya ke semifinal Piala Eropa (Euro) 2020. Namun, mereka disingkirkan oleh Italia, yang menjadi juara, melalui adu penalti.