Mataram (ANTARA) - Lembaga pendidikan English First (EF) Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memperkenalkan wajah baru berupa EF "chef station" yang merupakan fasilitas terbaru untuk mendukung dan menciptakan pola pembelajaran Bahasa Inggris yang nyaman, menyenangkan, dan mudah dipahami anak-anak.
"EF 'chef station' dapat memberikan suasana yang lebih segar bagi EF "students" (pelajar) dalam mengembangkan dan mempraktekkan Bahasa Inggris mereka dengan nyaman seperti di rumah sendiri," kata Erditya Arfah Regional Director EF Kids & Teens Indonesia seusai meresmikan fasilitas baru EF "chef station" di Mataram, Kamis.
Kegiatan peresmian fasilitas baru EF "chef station" tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain, dan sejumlah jajaran terkait serta tamu undangan lainnya.
Dikatakan, sebagai satu-satunya pusat pembelajaran dan pelatihan Bahasa Inggris yang terbesar di Lombok, EF berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh lapisan masyarakat dengan menyiapkan fasilitas EF "chef station".
"EF chef station akan menjadi sarana untuk meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri EF 'students' selama belajar " katanya.
Penambahan fasilitas itu dilakukan karena jumlah murid di EF terus meningkat bahkan saat ini jumlah pelajar mencapai hampir 1.000 anak. Karena itulah, bangunan EF semakin di perluas serta fasilitas yang lebih lengkap.
"ini sebagai salah satu upaya kita untuk penyegaran agar anak tidak bosan dan standar kita setiap lima tahun ada penyegaran ruang kelas," katanya.
Di samping itu, hal itu dilakukan untuk meningkatkan kemajuan bagi anak-anaknya agar anak tidak bosen belajar dan tetap suka belajar Bahasa Inggris dengan semangat dan menyenangkan.
"Selain di tempat kurus sendiri, tim dari EF juga datang ke sekolah-sekolah dan perusahaan seperti KFC untuk kerja sama dalam hal pengajaran Bahasa Inggris. DI KFC misalnya anak-anak melihat proses pembuatan KCF dan dijelaskan menggunakan Bahasa Inggris," katanya.
Setelah buka pada tahun 2015 lalu, EF Lombok hanya baru ada di Kota Mataram, namun ke depan diharapkan cabang EF di NTB tidak saja di Kota Mataram melainkan kabupaten lainnya.
Apalagi saat ini Lombok sudah menjadi destinasi wisata yang cukup banyak dikunjungi serta menjadi salah satu lokasi berbagai kegiatan internasional.
"Kalau ditanya mau buka cabang lagi, kami jawab ya. Tentu tidak hanya satu tapi dua atau tiga. Apalagi kita lihat pariwisata di Lombok terus berkembang setelah ada Sirkuit Mandalika," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain mendukung beragai program yang dilaksanakan EF Lombok sebagai salah satu upaya meningkatkan SDM di daerah ini.
"Sebagai Ibu Kota Provinsi NTB, Kota Mataram menjadi pusat pendidikan, budaya, bisnis, pemerintahan, serta sosial ekonomi sehingga menuntut SDM kita mampu berbahasa Inggis yang merupakan bahasa Internasional," katanya.
Apalagi, Pemerintah Kota Mataram saat sudah banyak membangun ruang bermain dan wisata, dengan demikian anak-anak yang sudah mampu berbahasa Inggris diharapkan bisa hadir menjadi pendamping wisatawan.
"Oleh karena itu, mau tidak mau, anak-anak wajib menguasai Bahasa Inggris sejak dini yang merupakan bahasa kedua setelah Bahasa Indonesia," katanya.
Berita Terkait
Korem 162/WB Lombok Timur dukung ketahanan pangan olah rumput laut jadi pupuk
Kamis, 21 November 2024 20:12
TNI tanam benih jagung di Lombok Timur
Kamis, 21 November 2024 19:17
Anggaran program Makan Siang Gratis di Lombok Tengah masuk APBD 2025
Kamis, 21 November 2024 18:28
TNI AD Lombok Timur tanam benih jagung di lahan 1.000 hektare
Kamis, 21 November 2024 18:00
Komunitas masyarakat pelopor rehabilitasi narkoba dibentuk di Mataram
Kamis, 21 November 2024 16:56
Pengumpulan zakat di Lombok Timur capai Rp15 miliar
Kamis, 21 November 2024 16:38
Lombok Utara percepat penurunan stunting
Kamis, 21 November 2024 15:24
Ratusan pendamping PKH di Lombok Tengah bisa ikut seleksi PPPK
Kamis, 21 November 2024 12:29