Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Political Statistics (Polstat) merilis hasil survei terbaru dan temuannya yakni elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden terus menguat. "Sedikitnya ada lima faktor utama yang menyebabkan elektabilitas Prabowo Subianto terus menguat dibandingkan tokoh-tokoh lainnya. Pertama, akhir-akhir ini Prabowo di tengah kesibukannya sebagai Menteri Pertahanan sering turun ke masyarakat bawah berkomunikasi dengan publik luas," kata Peneliti Senior Polstat Apna Permana di Jakarta, Rabu.
Ketiga, sinyal endorsement dari Presiden Jokowi terhadap pencapresan Prabowo yang semakin kuat dan transparan. Keempat, kata dia terkait berpalingnya dukungan dari Jokowi Mania yang semula mendukung Ganjar kini mantap menjatuhkan pilihan pada Prabowo. Kelima, mulai munculnya nama Prabowo dalam arena sirkuit Musyawarah Rakyat (Musra) di berbagai daerah. Musra itu adalah wadah berbagai komponen pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Survei Polstat kali ini dilengkapi dengan analisis media monitoring untuk mengukur perkembangan sentimen publik terhadap para capres setahun jelang Pemilu 2024.
Pada survei Polstat September 2022, elektabilitas Prabowo sebesar 30,2 persen. Dalam survei kali ini, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu menguat menjadi 33 persen. Sementara itu, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang hingga detik ini belum memiliki kendaraan yang pasti untuk bisa berkontestasi di Pilpres 2024, elektabilitasnya juga turut mandek.
Dia mengatakan ketika responden diajukan pertanyaan siapa yang akan dipilih dari 10 nama tokoh yang ditawarkan Polstat, 33 persen memilih Prabowo Subianto. Setelah itu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bersaing ketat di posisi kedua dan ketiga. Ganjar dipilih oleh 20,6 persen dan Anies didukung oleh 19,4 persen responden.
Baca juga: Pasangan Anies-Sandi berpotensi diduetkan untuk Pemilu 2024
Baca juga: Kirab sosialisasikan Pemilu 2024 singgah di Tarakan