Daya beli tetap terjaga meski terjadi fluktuasi harga

id Harga beras, kenaikan harga beras, kenaikan harga sembako, sembako, Kenaikan bahan pokok,Pemprov kalteng, dishanpang kal

Daya beli tetap terjaga meski terjadi fluktuasi harga

Dokumentasi - Kepala Dishanpang Kalteng Riza Rahmadi memantau ketersediaan bapok di Pasar Besar Palangka Raya belum lama ini. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan, saat ini daya beli masyarakat di berbagai daerah masih tetap terjaga dengan baik meskipun terjadi fluktuasi harga.

"Memang kalau melihat perkembangan harga pangan di pasar, ada yang mengalami kenaikan maupun penurunan, misalnya cabai, ayam, hingga ikan," kata Kepala Dishanpang Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Kamis.

Dia menjabarkan, untuk Kabupaten Kotawaringin Timur, cabai rawit naik Rp5.000 per kilogram, cabai keriting naik Rp2.500 per kilogram, daging ayam turun Rp1.000 per kilogram, ikan kembung naik Rp3.000 per kilogram, ikan tongkol naik Rp3.000 per kilogram, serta ikan bandeng turun Rp3.000 per kilogram. "Sedangkan di Kota Palangka Raya di antaranya adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan harga hingga Rp5.000 per kilogram," jelasnya.

Kemudian Kapuas di antaranya bawang merah naik Rp9.000 per kilogram, bawang putih naik Rp2.000 per kilogram, hingga daging sapi turun Rp10.000 per kilogram. Sama halnya dengan berbagai daerah lainnya di Kalimantan Tengah juga mengalami fluktuasi harga.

Baca juga: Waspadai tekanan inflasi karena kenaikan harga beras
Baca juga: Bulog Madiun gelontorkan 2.300 ton beras


"Namun berdasarkan evaluasi dan pemantauan tim kami di lapangan, fluktuasi harga yang terjadi masih dalam kategori wajar, serta ketersediaan atau stok maupun pasokan barang kebutuhan pokok masih aman serta mencukupi," jelasnya.

Kendati demikian, Dishanpang Kalteng bersama instansi terkait lainnya terus melakukan pemantauan serta pengawasan di lapangan, termasuk melakukan intervensi pasar melalui kegiatan pasar mudah maupun pasar penyeimbang.

Dalam kegiatan pasar murah maupun pasar penyeimbang ini, berbagai komoditas bapok dijual dengan harga terjangkau pasca mendapat subsidi, mulai dari beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, serta lainnya. "Lokasi kegiatan pun menyasar berbagai daerah, mulai dari Palangka Raya, Sampit, bahkan hingga Kapuas maupun Sukamara," ucapnya.