Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan meminta Pemerintah menetapkan target dan batas waktu dalam pembebasan pilot Susi Air. "Setelah lebih dari 1 bulan, peristiwa pembakaran dan penyanderaan, belum ada tanda-tanda akan selesai," kata Sjarifuddin Hasan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Sjarifuddin Hasan merasa prihatin terhadap berlarutnya penyanderaan terhadap pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Meski begitu, Syarief juga mengapresiasi sikap tegas Panglima TNI Laksamana Yudho Margono yang menolak bantuan asing menangani persoalan itu.
Oleh karena itu, lanjut dia, sudah sewajarnya Panglima juga harus berani menetapkan date line, kapan penyanderaan terhadap pilot Susi Air itu akan diselesaikan. Bukan membiarkan kasus tersebut berkepanjangan. "Saya dengar Polri dan TNI kita sedang bekerja. Akan tetapi, masyarakat juga perlu tahu, kapan hasilnya akan diketahui karena informasi seperti ini juga perlu dikomunikasikan kepada masyarakat," katanya menegaskan.
Date line dan target penyelesaian masalah tersebut, menurut dia, sangat penting. Kalau dibiarkan, ulah KKB akan makin meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah harus lebih tegas lagi agar tidak terjadi kerugian yang makin besar.
"Polisi bersama TNI harus bekerja bersama menyelesaikan persoalan ini. Jangan sampai ulah terorisme di Papua ini makin menjadi. Mereka sudah membuat rakyat tersakiti, keamanan terganggu, bahkan keutuhan bangsa ikut terancam," katanya.
Baca juga: MPR dukung 10 persen APBN dialokasikan untuk desa
Baca juga: Indonesia miliki UU TPKS cegah kekerasan seksual
Ia mengatakan bahawa Pemerintah sudah cukup memberi kesempatan. Akan tetapi, bila kesempatan untuk menyerahkan sandera, itu tak juga dituruti, Pemerintah harus bersikap tegas, tak perlu memberi waktu terlalu lama.
Seperti diketahui bahwa pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru bernama Kapten Philips Max Mehrtens menjadi korban penyanderaan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Penyanderaan itu setelah pesawat yang dipilotinya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua, 7 Februari 2023.
Berita Terkait
Empat tokoh Indonesia dapat anugerah bintang jasa dari Jepang
Rabu, 9 November 2022 19:11
Hak angket pemilu kontraproduktif, kata Wakil Ketua MPR
Minggu, 25 Februari 2024 18:54
Wakil Ketua MPR mengajak masyarakat satukan visi pemilu
Selasa, 13 Februari 2024 18:53
MPR minta OJK blokir rekening pelaku judi daring
Jumat, 22 September 2023 8:31
Pemilu wujud taat terhadap Pancasila dan UUD 45
Senin, 26 Juni 2023 8:27
Syarief Hasan meminta Presiden tolak rencana 500 TKA masuk Indonesia
Sabtu, 2 Mei 2020 18:57
Demokrat menyiapkan kadernya kandidat Ketua MPR
Senin, 22 Juli 2019 15:21
Pilkada serentak dapat lahirkan pemimpin amanah dan pengayom
Kamis, 28 November 2024 20:00