Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan ada lebih dari tiga perusahaan asal Eropa, mayoritas perusahaan sektor otomotif, yang tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia setelah partisipasi Indonesia sebagai Partner Country di Hannover Messe 2021 lalu.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan dalam Dialog FMB9 bertajuk "Industri Masa Depan Berwawasan Lingkungan Hannover Messe 2023" di Jakarta, Senin, mengatakan ketertarikan investor tersebut berdasarkan sejumlah faktor.
"Mereka tertarik dengan Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap bagus, sumber daya alam, kebijakan hilirisasi sehingga upaya untuk berkolaborasi dengan Indonesia sangat kental. Sudah ada lebih dari tiga perusahaan Eropa yang sudah mendekati kita untuk berkolaborasi memanfaatkan teknologi mereka dan juga memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki," katanya.
Nurul menjelaskan tren kendaraan listrik saat ini memang mendorong banyak investor untuk melebarkan sayap mereka ke lini bisnis tersebut. Di sisi lain, Indonesia merupakan produsen utama nikel yang jadi bahan baku baterai kendaraan listrik.
"Jadi dunia tiak bisa bergerak tanpa Indonesia. Maka melalui Hannover Messe, Indonesia ingin jadi bagian dari supply chain EV (kendaraan listrik) sehingga untuk EV battery, Indonesia berharap bisa jadi hub untuk industrinya," katanya.
Di ajang Hannover Messe 2023, di mana Indonesia terpilih menjadi partner country untuk ketiga kalinya, Nurul berharap pameran tersebut dapat mendorong kolaborasi pemanfaatan teknologi guna mendorong percepatan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
"Exposure (paparan) Indonesia untuk jadi bagian mengerjasamakan antara negara yang punya keunggulan komparatif seperti Indonesia dengan keunggulan kompetitif atas teknologi yang ada bisa menghasilkan inovasi yang pada akhirnya menjadi bagian dari global supply chain industri," imbuhnya.
Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Eko S Cahyanto menjelaskan menjadi official partner country memiliki keunggulan tersendiri, khususnya di ajang pameran bergengsi seperti Hannover Messe.
Menurut Eko, keikutsertaan RI menunjukkan kepercayaan atas inisiatif Making Indonesia 4.0 untuk memperkenalkan kemampuan Indonesia dalam penguasaan teknologi, hingga memamerkan potensi Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok industri dunia.
"Selain memperkenalkan kemampuan Indonesia di panggung dunia, juga kita ingin mendorong kerja sama industri untuk mendapatkan teknologi terkini, meningkatkan kapasitas SDM serta mendorong investasi. Dengan jadi partner country, kami berharap inisiatif Making Indonesia 4.0 untuk masuk top 10 ekonomi dunia pada 2030 bisa lebih cepat terwujud," katanya.
Baca juga: Kemenperin konsisten akselerasi transformasi Industri
Baca juga: Kemenperin dukung industri furnitur
Indonesia akan menunjukkan implementasi Industri 4.0 lewat pameran dagang industri internasional Hannover Messe 2023 di Jerman, 17-21 April 2023. Sebelumnya Indonesia telah sukses berpartisipasi sebagai Official Partner Country pada Hannover Messe 2021: Digital Edition setelah sebelumnya keikutsertaan tersebut dibatalkan pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Pada Hannover Messe 2021: Digital Edition, Indonesia berhasil menampilkan 156 pelaku industri di Indonesia pada platform Hannover Messe 2021.
Pada gelaran 2023 ini, lebih dari 150 co-exhibitors akan mewakili masing-masing subtema, meliputi Engineered Parts and Solutions, Future Hub, Sustainability and Energy Transition, Global Business and Markets, Compressed Air and Vacuum, Digital Ecosystems, Drive TechnologydanAutomation, serta Motion and Drives.