Pertamina Terus Menjaga Kualitas BBM Satu Harga

id Pertamina,SPBU,MyPertamina,Subsidi pertamina,pertashop

Pertamina Terus Menjaga Kualitas BBM Satu Harga

Program Subsidi Tepat Pertamina. (ANTARA/HO)

Bagi yang memiliki aplikasi My Pertamina silahkan menekan tombol subsidi tepat
Mataram (ANTARA) - Pertamina terus berupaya mengemban amanah negara semaksimal mungkin, dengan prinsip ketersediaan energi untuk masyarakat adalah yang utama. 

Di mana pun dan pada jarak berapa pun, Pertamina berupaya keras untuk menghadirkan BBM dengan harga yang sama agar masyarakat merasakan keadilan yang nyata.

Kebijakan satu harga ini diterapkan karena akan banyak multiplayer efek yang timbul, seperti kestabilan harga-harga bahan pokok. Infrastruktur untuk jalur distribusi pun akan menjadi maju jika ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di suatu daerah. 

Sebab, SPBU adalah magnet pembangunan jalan infrastruktur, dan selanjutnya berdampak pada perputaran roda perekonomian.

Tak hanya mengembangkan BBM satu harga, Pertamina juga menjaga kualitasnya. “Kami hadirkan pertashop dengan BBM berkualitas dan sama dengan harga di kota, dengan subsidi BBM melalui APBN," kata Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan, dalam diskusi di Universitas  Negeri Malang pekan lalu.

Sayang, niat baik pemerintah dalam menata kebijakan subsidi BBM, kadang masih saja disalahgunakan masyarakat. Mereka yang mampu justru ikut menggunakan BBM bersubsidi. 

Karena itu, Taufiq menyarankan agar SPBU tidak bermain mata dengan konsumen dengan menjual BBM di luar ketentuan yang berlaku. Disperindag daerah pun diharapkan untuk menertibkan pedagang-pedagang BBM eceran.

Menurut Taufiq, Pertamina hanya bisa memberikan sanksi jika terbukti dari hulu sampai sel terkecilnya menyeleweng. Sementara dari sisi pengawasnya, yaitu kepolisian, BPH Migas, dan pengawas lainnya diharapkan dapat menertibkan konsumen. 

“Polisi bisa memberikan sanksi pidana karena sudah diatur dalam Perpres 191 tahun 2014," ujarnya.

Untuk meminimalisir penyelewengan, Pertamina sudah membatasi dan mengatur pengisian BBM bersubsidi. Salah satunya dengan program Subsidi Tepat. Warga dapat mendownload aplikasi MyPertamina.id dari internet. 

Di internet warga juga dapat membuka Google atau di search engine website tadi, sehingga akan muncul kriteria subsidi apa saja dan kepada siapa saja.

Bagi warga yang belum bisa mendaftarkan kendaraannya lewat internet, seluruh SPBU di wilayah Jatimbalinus menyediakan layanan konsultasi untuk mendaftar maupun mendaftar secara mandiri. 

Jika ada hal yang kurang jelas, warga bisa menanyakan langsung di SPBU. “Bagi yang memiliki aplikasi My Pertamina silahkan menekan tombol subsidi tepat yang akan terhubung langsung ke halaman subsidi tepat di My Pertamina,” kata Taufiq. 

Selama ini pelayanan ditentukan operator dengan konsumen secara subjektif. Kini Pertamina berusaha mengatur, faktor human ini dihilangkan, sehingga pelayanannya tergantung pada sistem. 

“Diharapkan hal-hal yang sifatnya subjektif, human to human, dihilangkan human error-nya, ke arah sistem sehingga orang yang memiliki barcode secara sistem ter-filter sebagai penerima subsidi,” ujarnya pula.

Menurut Pakar Ekonomi Universitas Airlangga, Imron Mawardi,  beban APBN untuk subsidi BBM sudah cukup besar. Pada tahun 2022, subsidi BBM sudah mencapai Rp502  triliun. 

“Angkanya luar biasa besar, karena ini berarti sekitar 20 persen dari APBN kita,” ujarnya.

Karena itu, masyarakat perlu dibiasakan untuk mengalihkan subsidi secara bertahap. Sebab, jika subsidi yang sangat besar itu bisa dikurangi, maka anggaran itu bisa dialihkan untuk pembangunan. 

“Trade off-nya  bisa digunakan untuk hal-hal jauh lebih penting, seperti menekan angka kemiskinan, membangun rumah sakit juga pendidikan," kata Imron. (*)