Jakarta (ANTARA) -
"Mulai saat itu, saya giat menekuni serta menyebarluaskan pemahaman autisme bagi publik," katanya.
Niatnya untuk menyebarkan pengetahuannya seluas-luasnya itu, kata dia, diwujudkan dengan menjadi dosen luar biasa di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1996–2001 dan dosen pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta, di tahun 2008-2011.
Dengan perjalanan selama 40 tahun terakhir itu, maka pada tahun 2023, ia mengumpulkan semua pengalamannya dalam wujud menulis dan kemudian menerbitkan buku "Individual Autistik" itu.
Andreas Harry, yang setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan ahli saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur dan lulus pada tahun 1992, pada 2011 menjadi narasumber ahli terkait dengan autisme anak dalam sebuah film dokumenter yang digarap aktris senior Christine Hakim bertajuk "Love Me As I Am" (Buah Hati) dalam rangka memperingati Hari Autis Internasional pada 2 April.
Film berdurasi 45 menit yang disutradarai dosen rekreasi anak dan penyandang cacat Direktorat Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Dr Ir Ricky Avenzora, M.Sc, F.Trop itu mengisahkan fakta kehidupan keluarga yang memiliki anak penyandang autisme.
Dalam film itu ditampilkan anak penyandang autis dari kawasan Jabodetabek, keluarga, dan juga narasumber ahli penyakit saraf dr Andreas Harry, Sp.S (K).
Tujuan dari film ini adalah membangun kesadaran masyarakat tentang autisme dalam bentuk pemahaman karakteristik dan juga empati sosial.