Rumah kemasan penting untuk produk UMKM

id rumah kemasan,kementerian koperasi dan ukm,teten masduki,umkm,rumah kemasan di medan, Medan

Rumah kemasan penting untuk produk UMKM

Petugas Bulog menunjukkan beras dalam kemasan sachet ukuran 200 gram untuk dijual di Rumah Pangan Kita seharga Rp2.500 per sachet. Dok ANTARA

Medan (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil, dan Menengah dan UKM Teten Masduki mengatakan, keberadaan rumah kemasan di beberapa wilayah di Indonesia penting agar produk UMKM lebih laku di pasaran.. "Dengan adanya rumah kemasan, kami berharap produk UMKM kita bisa setidak-tidaknya sekelas produk UMKM Jepang," ujar Teten di Medan, Senin.

Pria berusia 60 tahun itu melanjutkan, dengan adanya rumah kemasan, pelaku UMKM dapat diarahkan untuk membuat pembungkus produk yang menarik. Hal tersebut dinilai Teten penting, karena manusia memiliki ketertarikan tinggi terhadap barang-barang dengan penampilan yang mencuri perhatian.

Di Jepang, dia mencontohkan, pelaku UMKM mampu menghadirkan produk kuliner dengan konsep kado. Makanan dibungkus sedemikian rupa sehingga orang yang memilikinya merasa itu spesial. "Orang tergiur untuk membelinya. Padahal, rasa makanannya biasa saja," ujar Teten lagi.

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia tahun 2015-2018 itu, melihat masih banyak kemasan produk kriya maupun kuliner belum dibuat maksimal. Padahal, secara kualitas, produk yang ada di dalamnya memiliki kualitas bagus. "Ini terutama di daerah wisata di mana orang akan membeli oleh-oleh. Oleh-oleh ini, kan, hampir pasti produk UMKM. Jadi kemasannya mesti cantik supaya yang menerima merasa 'wah'," kata Teten.

Baca juga: Kementan mendorong NTB bangun rumah produksi sarang walet
Baca juga: PACK resmi melantai di bursa


Rumah kemasan menjadi salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Koperasi dan UKM di bawah kepemimpinan Teten Masduki. Kementerian Perindustrian mencatat ada 41 rumah kemasan di Indonesia yang berlokasi di beberapa provinsi, seperti Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.