"Ritual ini memberikan makna tersendiri bagi umat Budha tentang kebaikan yang hanya tidak untuk sesama manusia tapi juga semua makhluk hidup lainnya," ujar Kepala Vihara Arama Budha, Bhante Bhadra Centana di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Sebelum melaksanakan ritual ini, umat Budha terlebih dulu melaksanakan puji bakti Sako di Vihara setempat untuk memanjatkan doa sambil membaca kitab suci.
Usia menjalankan puji bakti sako, dilanjutkan dengan ritual Fang Shen atau pelepasan mahkluk hidup yang terkurung ke habitatnya. Seperti melepaskan ratusan burung dalam sangkar, dan melepaskan ikan lele ke dalam danau Tanjung Bunga sebagai bentuk kebajikan antarsesama makhluk hidup.
"Ritual Fang Shen ini dilaksanakan serupa tahun menjelang Waisak agar umat Budha bisa berbuat kebajikan ke sesama makhluk hidup. Kegiatan ini tidak hanya orang dewasa tapi juga remaja dan anak-anak agar memastikan mereka belajar berbuat baik ke sesama makhluk hidup," tuturnya.
Ia menjelaskan pelepasan burung dalam sangkar dimaksudkan agar mereka bisa terbang bebas dan tidak tersiksa dalam kurungan sempit dengan ruang gerak terbatas. Sedangkan untuk pelepasan ikan di danau tersebut, guna memastikan ikan-ikan tersebut bisa hidup bebas dan berkembang biak di habitatnya yakni air yang luas seperti danau yang ada di depan vihara setempat.
Baca juga: Empat narapidana Lapas Mataram menerima remisi WaisakBaca juga: Umat Hindu, Buddha, dan Kristen mengikuti pawai malam takbiran di Mataram
Untuk tema perayaan Waisak 2023 seperti dilansir di website Walubi yakni Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma Di Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Dan sub tema diangkat yakni Momentum Waisak Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Serta Perdamaian Dunia. Sedangkan perayaan Tri Suci Waisak 2567 BE tahun ini dengan tema 'Aktualisasikan Ajaran Buddha Dharma Di Dalam Kehidupan Sehari-Hari'.
