Chicago (ANTARA) - Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan penurunan tiga sesi beruntun, ketika investor menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS Agustus pekan depan.
Data inflasi tersebut kemungkinan akan menjadi faktor kunci dalam keputusan suku bunga Federal Reserve pada pertemuannya akhir bulan ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 20 sen atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 1.942,70 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.954,00 dolar AS dan terendah di 1.940,80 dolar AS.
Emas berjangka menyusut 1,70 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.942,50 dolar AS pada Kamis (7/9/2023), setelah tergelincir 8,40 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.944,20 dolar AS pada Rabu (6/9/2023), dan jatuh 14,50 dolar AS atau 0,74 persen menjadi 1.952,60 dolar AS pada Selasa (5/9/2023).
Emas berakhir pada Jumat (8/9/2023) hanya beberapa sen lebih tinggi setelah penurunan yang menarik harga ke level terendah dalam hampir dua minggu pada Kamis (7/9/2023). Namun, emas membukukan kerugian mingguan sebesar 1,2 persen seiring menguatnya imbal hasil obligasi pemerintah dan dolar AS secara keseluruhan.
Logam mulia telah berada di bawah tekanan jual baru pada minggu ini, “sebagian besar karena penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah,” kata David Russell, CEO GoldCore. "Peningkatan data AS dan komentar dari anggota FOMC yang menyatakan suku bunga bisa tetap lebih tinggi, lebih lama, memberi lebih banyak pemicu untuk dinamika ini."
Meningkatnya imbal hasil dapat berdampak negatif bagi emas, meningkatkan peluang kerugian untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, sementara penguatan dolar membuat harga komoditas dalam satuan lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.
Data ekonomi yang lebih baik dan harga minyak yang naik ke level tertinggi pada tahun 2023 telah memicu kekhawatiran pasar bahwa Federal Reserve mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut atau membiarkannya lebih lama dari perkiraan, sehingga melemahkan harga emas sepanjang pekan.
Data IHK AS Agustus kemungkinan akan menjadi faktor kunci dalam keputusan suku bunga Federal Reserve pada pertemuannya akhir bulan ini.
“Mungkin logam kuning akan menemukan pijakan yang stabil di kisaran 1.900-1.950 dolar AS sambil menunggu data inflasi minggu depan dan pertemuan The Fed pada minggu berikutnya,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA, mengacu pada pembaruan IHK Agustus mendatang dan keputusan suku bunga bank sentral.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (8/9é2023) bahwa persediaan grosir AS turun 0,2 persen pada Juli setelah turun sebesar 0,7 persen pada Juni. Sedangkan penjualan grosir naik 0,8 persen pada Juli setelah turun 0,8 persen pada Juni.
Baca juga: Harga emas Antam turun Rp3.000 jadi Rp1,076 juta per gram
Baca juga: Harga emas melonjak, data ekonomi AS tekan dolar
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 6,60 sen atau 0,28 persen, menjadi ditutup pada 23,174 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 14,80 dolar AS atau 1,63 persen, menjadi menetap pada 894,80 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas hari ini merosot Rp10.000 jadi Rp1,430 juta per gram
Kamis, 19 September 2024 9:51
Harga emas per gram hari ini turun jadi Rp1,440 juta per gram
Rabu, 18 September 2024 8:55
Harga emas per gram hari ini naik jadi Rp1,444 juta per gram
Selasa, 17 September 2024 9:20
Harga emas hari ini meroket jadi Rp1,429 juta per gram
Jumat, 13 September 2024 9:08
Harga emas hari ini turun jadi Rp1,409 juta per gram
Kamis, 12 September 2024 8:36
Harga emas melonjak jadi Rp1,411 juta per gram hari ini
Rabu, 11 September 2024 9:00
Harga emas hari ini naik jadi Rp1,399 juta per gram
Selasa, 10 September 2024 11:00
Harga emas hari ini merosot jadi Rp1,398 juta per gram
Senin, 9 September 2024 8:49