Mataram (ANTARA) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB menyatakan pengembangan kasus korupsi dalam pengadaan benih jagung pada Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Nusa Tenggara Barat kini memasuki tahap penyidikan jaksa.
Juru Bicara Kejati NTB Efrien Saputera di Mataram, Jumat, mengungkapkan pemeriksaan Direktur PT Sinta Agro Mandiri (SAM) Aryanto Prametu yang telah berstatus terpidana menandai pengembangan dari kasus pertama ini telah masuk penyidikan.
"Karena kemarin Aryanto statusnya diperiksa sebagai saksi, itu tandanya penanganan sudah masuk tahap penyidikan," kata Efrien.
Penyidikan yang baru berjalan di tahap awal, jelas dia, bukan hanya Aryanto dari pihak penyalur benih yang masuk dalam agenda pemeriksaan penyidik. Namun, tiga terpidana lainnya, yakni Husnul Fauzi, Lalu Ikhwanul Hubby, dan Wayan Wikanaya juga demikian.
"Intinya, semua yang telah dimintai keterangan di tahap penyelidikan, semuanya akan diperiksa di tahap penyidikan," ujarnya.
Lalu, Ikhwanul Hubby sama seperti Aryanto Prametu, penyalur benih dari PT Wahana Banu Sejahtera (WBS). Untuk Husnul Fauzi, dalam kasus ini sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) dan Wayan Wikanaya, pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek yang berjalan pada tahun 2017.
Aryanto bersama tiga terpidana lainnya kini sedang menjalani hukuman di Lapas Kelas IIA Kuripan, Kabupaten Lombok Barat.
Efrien menerangkan bahwa arah dari penyidikan ini adalah menelusuri peran orang lain yang turut terlibat, karena itu
pemeriksaan saksi dan barang bukti pada kasus pertama masuk dalam upaya penyidik mengejar peran orang lain.
Dengan menyatakan hal demikian, Efrien pun menyampaikan bahwa penyidik tidak meminta penghitungan kerugian negara kepada ahli. Melainkan, cukup mengacu pada kerugian negara yang terungkap pada kasus pertama senilai Rp27,35 miliar.
Pengadaan benih jagung untuk petani di NTB ini menelan anggaran Rp48,25 miliar. Distribusi benih dilakukan dalam dua tahap.
Berita Terkait
Pemerintah tetapkan HAP jagung naik menjadi Rp5.000
Sabtu, 27 April 2024 7:59
Pemprov NTB: Penyesuaian HPP jagung jadi Rp5.000 kemungkinan berat
Jumat, 26 April 2024 13:02
Pemprov NTB dorong pembangunan industri olahan makan-pakan ternak
Jumat, 26 April 2024 6:44
Pemkab Bima mengusulkan penyesuaian HPP Jagung
Rabu, 24 April 2024 4:40
Pemprov NTB mendukung revisi HPP jagung jadi Rp5.000
Selasa, 23 April 2024 4:34
Pemerintah apresiasi pemanfaatan biomassa Co-firing PLTU Sumbawa
Selasa, 23 April 2024 4:27
Panen jagung di Lombok Tengah dukung ketahanan pangan
Jumat, 8 Maret 2024 15:10
Mentan Andi: Tanam jagung di Sumbawa perkuat persediaan nasional
Kamis, 25 Januari 2024 20:14