Balikpapan (ANTARA) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Waskita Beton Precast (WSBP) membangun dua batching plant atau unit pembuat beton cair (readymix) khusus untuk melayani proyek-proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Sejak Januari 2023 kami menjadi anak usaha BUMN Karya Pertama yang mendirikan batching plant guna mendukung kebutuhan pembangunan di IKN,” kata Wakil Sekretaris Perusahaan WSBP Fandy Dewanto,di Balikpapan, Minggu.
Dengan kapasitas produksi sebesar 78 meter kubik per jam, Batching Plant (BP) Sepaku dapat menghasilkan volume produksi readymix kualitas Fc 10 sampai dengan Fc 35, Fs 45, dan K100-K350 sebesar 1.716 meter kubik per hari. Lewat BP Sepaku WSBP menyuplai readymix untuk berbagai proyek gedung pemerintahan, akses jalan, hingga transmisi air minum.
Dirincikan oleh Fandy, hingga saat ini, progress suplai untuk proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI sudah sebesar 57,12 persen, suplai untuk Proyek Gedung Kemenko 3-4 sebesar 39,44 persen, Proyek Jalan Kerja/Logistik IKN KIPP Lingkar Sepaku Segmen 4 sebesar 80,20 persern, Proyek IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) KIPP sebesar 94 persen, Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Tahap I sebesar 44,40 persen, Proyek Pembangunan Jaringan Perpipaan Transmisi Air Minum sebesar 81 pesen %, dan Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur dan Barat sebesar 63,43 persen.
Ada juga dua kontrak baru pasokan yaitu Proyek Jalan Feeder (Distrik) IKN sudah berjalan pasokan sebanyak 2 persen, dan Proyek Pembangunan Rumah Susun ASN sebesar 1,8 persen.
“Total progress suplai BP Sepaku untuk proyek-proyek tersebut sebesar 57,69 persen dengan total nilai kontrak seluruh proyek sebesar Rp286,97 miliar,” jelas Fandy.
Proyek lainnya yang disuplai oleh WSBP adalah Proyek Jalan Tol Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang Seksi 5A dengan nilai kontrak Rp76,51 miliar. Untuk proyek ini WSBP menyediakan readymix kualitas Fc 10, Fc 15, Fc 20, Fc 30, Fc 35, dan Fc 50 dari BP Tempadung yang berkapasitas produksi 56 kubik per jam dan volume 1.232 kubik per hari. Fandy menambahkan hingga saat ini progress suplai proyek ini sudah mencapai 35,09 persen.
Selain itu, untuk proyek jalan tol sepanjang 6,675 km ini, WSBP juga menyuplai PC-I girder yang berkualitas dari WSBP dengan spesifikasi panjang 40,8 m dan tinggi 2,1 m berjumlah 48 bentang yang dibuat langsung di plant precast di Jawa Timur yaitu Plant Prambon yang memiliki total kapasitas produksi sebesar 425 ribu ton per tahun.
“Saat ini produksi dan pengiriman telah selesai, langsung dari Plant Prambon melalui jalur laut via Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan telah sampai di dermaga HK, Pulau Balang, Tempadung, Kalimantan Timur,” kata Fandy.
Dengan dukungan batching plant serta sumber daya yang memadai, Fandy optimistis seluruh pesanan untuk menyuplai proyek tersebut dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Nantinya, WSBP juga akan melihat peluang untuk membidik proyek lainnya di IKN, seperti proyek rusun, hotel, dan fasilitas umum lainnya.
“Saat ini kami memiliki dukungan bahan baku di Palu sehingga memudahkan dalam menyuplai material untuk produksi readymix di batching plant,”ungkap Fandy.
WSBP juga tengah melakukan kajian peluang mendirikan temporary plant dan telah melakukan kerjasama dengan supplier lokal di Palu untuk memastikan suplai bahan baku proyek IKN, sehingga meningkatkan peluang WSBP untuk meraih berbagai proyek di IKN. Strategi ini dilakukan sebagai upaya dukungan penyelesaian IKN dan peningkatan penggunaan kandungan dalam negeri (TKDN) untuk proyek ini.
Harapannya melalui proyek ini, WSBP dapat terus berkontribusi untuk pembangunan di IKN Nusantara dengan seluruh produk precast dan readymix yang berkualitas. Selain itu dalam prosesnya, WSBP selalu menjaga dan menerapkan manajemen risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang baik guna mendapatkan proyek-proyek yang memang memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik.
Di sisi lain, menurut Fandy, WSBP tidak hanya membangun dari segi infrastruktur, tetapi berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi sosial masyarakat dan lingkungan di IKN Nusantara dan sekitarnya.
Hal tersebut sebagai perwujudan komitmen SDG’s (Sustainable Deveopment Goals) yang direalisasikan dalam program WSBP Inspiring Kindness pada 25-27 Oktober lalu. Adapun program yang dilakukan yaitu bantuan material readymix sebanyak 9 m3 untuk perbaikan Jalan Desa Bukit Raya sepanjang 10 m di Kecamatan Sepaku dan bantuan material pembangunan Rumah Hafidz-Hafidzah Uswatun Khasanah seluas 9×11 m di Penajam. Program ini merupakan komitmen WSBP untuk SDG’s No 9 yaitu Industry, Innovations, and Infrastructure.
Adapula program dukungan untuk konservasi orangutan berupa donasi dana untuk pangan bagi 127 orangutan dan 71 beruang madu yang ada di pusat rehabilitasi BOSF Samboja Lestari. Program ini sejalan dengan SDG’s No 15 mengenai Life on Land.
Selain itu untuk mengimplementasikan SDG’s No 6 yaitu Clean Water and Sanitation, WSBP merealisasikan penyediaan peralatan untuk keperluan sanitasi air bersih di dua lokasi yaitu di Desa Sukaraja dan Desa Datuk Nondol yang berada di Kecamatan Sepaku.
“Pada program sanitasi di Desa Sukaraja ini, kami mengajak PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Balikpapan untuk berkolaborasi mewujudkan ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang layak,”ungkap Fandy.
Baca juga: Presiden Jokowi yakini investor luar negeri segera masuk ke IKN
Baca juga: Kementerian PUPR menerapkan transformasi digital dalam pembangunan IKN
Kolaborasi lainnya diwujudkan dengan program penanaman 4000 bibit mangrove di Pulau Balang, Kalimatan Timur. Ini menjadi salah satu tanggung jawab WSBP untuk menjaga kelestarian lingkungannya sesuai dengan dengan SDG’s No 15 mengenai Life on Land.
“Seluruh rangkaian kegiatan WSBP Inspiring Kindness di Pulau Kalimantan ini menjadi jejak yang baik dari kami untuk masyarakat Kalimantan dan lingkungan hidupnya,”kata Fandy.