Jakarta (ANTARA) - Komika, sutradara, sekaligus produser Ernest Prakasa menceritakan pengalamannya membuat film dengan konsep hitam-putih bertajuk “Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film” atau “JESEDEF” yang menurutnya menarik dan memiliki tantangan tersendiri baginya.
“Terakhir kali buat (menonton) film hitam-putih itu 2016 untuk film ‘Siti’ dari Jogja, itu salah satu pengalaman yang membuat aku pede untuk ngerjain film ini karena aku ingat pengalaman nonton film (hitam-putih) di bioskop,” kata Ernest Prakasa saat ditemui dalam acara penayangan perdana film “Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film” atau “JESEDEF” di Jakarta, Jumat.
Dari pengalamannya menonton film hitam-putih sebelumnya, Ernest Prakasa pun berani mengambil tawaran film “JESEDEF” sebagai produser. Bahkan, film hitam-putih yang sempat ditontonnya saat itu meninggalkan kesan mendalam untuknya sehingga Ernest Prakasa ingin membuat film serupa dengan alur cerita yang tentunya berbeda.
“Ada rasa janggal ketika film dimulai dan tidak ada warnanya, tetapi, beberapa menit setelah kita sudah terikat dengan karakternya, dengan ceritanya, kita tidak ingat lagi bahwa film yang kita lihat tidak ada warnanya,” kata Ernest Prakasa.
Meski demikian, membuat film hitam-putih tidak semudah yang dibayangkannya. Mulai dari segi teknis, penceritaan, hingga biaya perlu dikerjakan dengan sungguh-sungguh agar hasil sinematografi film ini terlihat bagus.
“Secara komersial, pasti ada rasa berdebar-debar untuk mempertanggungjawabkannya,” kata dia.
Dia juga sempat mengkhawatirkan respons penonton yang menonton film “JESEDEF”. Film dengan konsep hitam-putih bukanlah sesuatu yang umum ditemukan di kancah perfilman Indonesia sehingga wajar bila Ernest khawatir jika penonton tidak menyukai filmnya.
Beruntung, saat penayangan perdana hari ini, film “JESEDEF” mendapatkan sambutan positif dari penonton. Ernest pun mengaku senang karena sejauh ini harapannya mendapat sambutan hangat dari penonton tercapai.
Baca juga: Dibalik lamanya produksi Film "Lafran"
Baca juga: Film dokumenter 'Ritus Kebangru'an' potret kepedulian budaya tradisi
“Ternyata (penonton) sangat rileks, sangat menikmati, ketawanya juga banyak. Jadi, beban aku benar-benar terangkat hari ini,” kata pria yang pernah menyutradarai film “Susah Sinyal” ini.
Dia menambahkan, “Kita pengen ngasih pengalaman yang pergi ke bioskop nontonnya film hitam-putih, tetapi (berkomentar) nonton filmnya seru".
Berita Terkait
Film komedi horor "Agak Laen" tembus satu juta penonton di hari keempat penayangan
Selasa, 6 Februari 2024 6:55
Para Komika "Agak Laen" akui terinspirasi oleh Warkop DKI
Rabu, 13 Desember 2023 5:55
"Cek Toko Sebelah 2" kumpulkan hampir 220 ribu penonton
Selasa, 27 Desember 2022 13:04
"Teka-Teki Tika" menjadi eksplorasi genre baru Ernest Prakasa
Jumat, 17 Desember 2021 10:13
Ernest Prakasa coba hal baru dalam film "Teka Teki Tika"
Sabtu, 4 Desember 2021 6:14
Ernest Prakasa berikan dukungan moral untuk Bintang Emon
Selasa, 16 Juni 2020 11:56
Pemenang FFI 2024, "JESEDEF" boyong tujuh piala
Kamis, 21 November 2024 8:43
Nirina Zubir kembali membawa pulang Piala Citra
Kamis, 21 November 2024 8:44