Mataram (ANTARA) - Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer mengatakan, Festival Perahu Layar Mini (Sampa Loja) ini merupakan bagian dari pelestarian budaya dan lingkungan, sehingga diharapkan para nelayan tetap menjaga kelestarian ekosistem laut.
"Ajang ini juga untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Bima," kata Dahlan saat pembukaan Lomba Perahu Layar Mini (Sampa Loja) di Desa Rompo, Kecamatan Langgudu, dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, perlombaan seperti ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan jiwa bahari bagi seluruh masyarakat Desa Rompo khususnya dan masyarakat pesisir lainnya yang berdomisili di sepanjang garis pantai wilayah Kabupaten Bima.
"Festival Perahu Layar Mini (Sampa Loja) ini merupakan budaya leluhur turun temurun, sudah seharusnya generasi muda melestarikan secara terus-menerus atau berkelanjutan," katanya.
Oleh karena itu, Wakil Bupati Bima berharap kepada masyarakat pesisir Desa Rompo agar tidak membuang sampah sembarangan ke laut, hal ini untuk menjaga kelestarian ekosistem dan biota laut agar dapat dinikmati dalam jangka panjang oleh generasi berikutnya.
"Jangan buang sampah sembarangan di laut," katanya.
Ketua Panitia Perahu Layar Mini Sirajuddin menyampaikan, lomba perahu layar mini tersebut dilaksanakan selama 4 hari dan diikuti oleh 160 peserta dari Desa Rompo. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan promosi pariwisata di Kabupaten Bima.
"Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Wabup Bima meminta nelayan jaga kelestarian ekosistem laut
Para peserta lomba Festival Perahu Layar Mini yang digelar di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (27/11/2023) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Bima)
