Jakarta (ANTARA) - Superkomputer berskala otak manusia yang diberi nama DeepSouth sedang dikembangkan oleh Western Sydney University di Australia dan diperkirakan akan menyapa publik tahun depan.
DeepSouth diprediksi mampu melakukan 228 triliun operasi sinaptik per detik, sehingga suatu hari nanti teknologi ini bisa membantu menciptakan otak cyborg yang jauh lebih kuat daripada otak manusia, dikutip dari Business Insider, Sabtu.
Otak manusia hanya menggunakan daya 20 watt untuk mampu memproses setara dengan exaflop atau satu miliar operasi matematika per detik. Tetapi saat ini, para peneliti di Australia sedang membangun superkomputer pertama di dunia bernama DeepSouth yang dapat mensimulasikan jaringan pada skala tersebut.
DeepSouth sedang dikembangkan oleh Western Sydney University. Ketika mulai hadir tahun depan, teknologi ini akan mampu melakukan 228 triliun operasi sinaptik per detik, menyaingi perkiraan tingkat operasi di otak manusia. Kemampuan ini berguna untuk lebih memahami bagaimana otak dapat menggunakan kekuatan kecil untuk memproses informasi dalam jumlah besar.
Jika para peneliti dapat memecahkan masalah ini, maka suatu hari nanti mereka dapat menciptakan otak cyborg yang jauh lebih kuat daripada otak manusia. Pekerjaan ini juga dapat merevolusi pemahaman manusia tentang cara kerja otak.
"Kemajuan dalam pemahaman kita tentang bagaimana otak menghitung menggunakan neuron terhambat oleh ketidakmampuan kita untuk mensimulasikan jaringan mirip otak dalam skala besar," kata Direktur Pusat Internasional Sistem Neuromorfik Western Sydney University André Van Schaik.
Menurut André, melakukan simulasi jaringan saraf pada komputer standar menggunakan graphics processing unit dan multicore central processing unit terlalu lambat dan memerlukan banyak daya.
"Sistem kami akan mengubahnya," tegas dia.
Sementara itu, peneliti dari Universitas Johns Hopkins Baltimore Ralph Etienne-Cummings yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada New Scientist bahwa DeepSouth akan menjadi terobosan baru dalam studi ilmu saraf.
"Jika Anda mencoba memahami otak, ini akan menjadi perangkat keras untuk melakukannya," katanya.
Etienne-Cummings mengatakan akan ada dua jenis peneliti utama yang tertarik pada teknologi ini yaitu mereka yang mempelajari ilmu saraf dan mereka yang ingin membuat purwarupa solusi teknik baru di bidang AI.
Baca juga: BI mengembangkan pusat data pembayaran dengan kecerdasan buatan
Baca juga: Pemanfaatan AI harus inklusif dan non diskriminatif
DeepSouth hanyalah salah satu dari banyak proyek penelitian yang bertujuan untuk menciptakan mesin yang dapat menyaingi otak manusia. Peneliti lain juga telah mencoba mengatasi masalah yang sama dengan menciptakan "komputer biologis" dengan berbekal tenaga sel-sel otak sungguhan.
Berita Terkait
SUPERKOMPUTER TERCEPAT ADA DI CHINA
Senin, 1 November 2010 8:12
ILMUWAN ITALIA BUAT TEROBOSAN DALAM SUPERKOMPUTER
Rabu, 19 Agustus 2009 13:08
Teknologi bangun masa depan Indonesia
Minggu, 15 Desember 2024 17:10
Indonesia-Inggris perkuat kerja sama AI, inovasi digital, dan kesehatan
Jumat, 22 November 2024 6:20
Antara NTB ajak mahasiswa tingkatkan literasi digital
Kamis, 14 November 2024 21:27
Giban minta pelajaran AI dan coding diterapkan di tingkat SD atau SMP
Selasa, 12 November 2024 9:24
Kecerdasan buatan pengaruhi pemajuan transaksi aset kripto
Jumat, 1 November 2024 20:27
BRIN dorong kemitraan kolaboratif kemajuan teknologi di ASEAN
Kamis, 17 Oktober 2024 20:23