Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatat total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp293,77 triliun hingga Desember 2023. Dari jumlah tersebut, komposisi tabungan yang merupakan dana murah mencapai Rp124,73 triliun atau 40 persen dari keseluruhan DPK.
“Selain itu, pencapaian kinerja positif BSI 2023 juga didukung oleh naiknya pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang naik 12,08 persen menjadi Rp4,20 triliun,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam Paparan Kinerja BSI Kuartal IV 2023 di Jakarta, Kamis.
Selanjutnya, basis konsumen perseroan berkembang menjadi 19,65 juta nasabah dengan pertumbuhan mencapai 5 juta nasabah setelah merger, dan saat ini BSI menjadi bank syariah dengan customer based terbesar di dunia.
Sejumlah rasio keuangan lainnya juga menunjukkan performa kuat BSI pada 2023. Menurutnya, hal itu tercermin dalam capaian aset yang mencapai Rp354 triliun atau tumbuh 15,67 persen, return of asset (ROA) sebesar 2,35 persen, dan return of equity (ROE) mencapai 16,88 persen, serta didukung oleh rasio pencadangan yang kuat pada posisi 194,35 persen.
Kinerja yang baik juga ditopang oleh efisiensi yang tepat. Terlihat dari Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang dapat ditekan dengan baik pada posisi 71,27 persen atau membaik dari posisi yang sama di tahun sebelumnya.
Baca juga: Kapitalisasi pasar BSI menembus Rp100 triliun
Baca juga: BSI salurkan KUR Rp32 miliar di Madiun sampai November 2023
Adapun dalam paparan kinerja perseroan, Hery menyampaikan bahwa tahun 2023 BSI meraup laba bersih sebesar Rp5,7 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 33,88 persen secara tahunan (yoy) pada 2023.