Jakarta (ANTARA) - Atlet belia Indonesia Nusrtdinov Zayan Fatih sukses meraih beberapa medali saat berpartisipasi di kejuaraan berkuda President Challenge Cup Malaysia, yang berlangsung pada 23 sampai 26 Mei silam.
Atlet 14 tahun yang akrab disapa Dinov itu membawa pulang satu medali emas dan dua medali perak. Berpasangan dengan dua kuda, Dinov meraih medali emas di kelas meraih medali emas di Kelas SJ 90-100 Cm Open dan medali perak di kelas International SJ 125 Cm.
Sedangkan bersama kuda lainnya, yakni Jolie Van’t Steenputje, Dinov menyabet medali perak di Kelas CSI1* International SJ 105 Cm. Ia juga mampu menduduki peringkat ketujuh di kelas International SJ 110 Cm, serta peringkat kelima di kelas International SJ 120 Cm Bersama kuda Haron Van Vrijhern.
Ibu Dinov, Riyanti Kutty Nurinda, menceritakan beberapa rintangan yang harus dialami putrinya sebelum mengikuti kejuaraan berkuda.
“Persiapan kami memang sangat apa adanya, kesibukan Dinov di sekolah membuat kami agak terlambat sampai di Malaysia yang berimbas dengan minimnya waktu latihan bersama kuda-kuda di sana. Kepadatan jadwal lomba yang mempertandingkan beberapa disiplin di cabang Equestrian juga menjadi kendala saat Dinov akan berlatih parkour karena semua lapangan pertandingan terpakai, sehingga sebagai alternatifnya Dinov harus ikut kelas pertandingan nasional Malaysia untuk proses adaptasi dengan kuda-kuda di sana yang kebetulan juga sudah cukup lama absen mengikuti kejuaraan.” tutur Riyanti seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta, Rabu.
Arena pertandingan juga menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh Dinov selama berkompetisi di Malaysia. Sebab ia dihadapkan dengan lapangan pertandingan yang cukup sempit, sedangkan kelas-kelas pertandingan yang diikuti merupakan kelas-kelas dengan lompatan 100-125 Cm sehingga membutuhkan perhitungan cermat saat bermanuver dari satu rintangan ke rintangan lainnya.
“Dengan lapangan pertandingan dan desain jalur yang sangat teknikal sementara kuda-kuda yang Dinov gunakan sangat besar posturnya dan kebetulan lama absen dari pertandingan, awalnya kami tidak berharap banyak karena Dinov sedang sakit flu dan batuk yang berkepanjangan, namun Alhamdulillah hasilnya cukup baik di mana Dinov dapat satu medali emas di pertandingan kelas nasional Malaysia dan dua medali perak dari dua kelas pertandingan yang merupakan pertandingan level internasional dan hasilnya akan tercatat di website resmi FEI (Federation Equestre Internationale) atau federasi internasional untuk olahraga berkuda Equestrian,” papar Riyanti.
Keberhasilan Dinov mendulang prestasi mendapat apresiasi dari salah satu pelatihnya selama di Malaysia, yakni Shaiful Azwan. Shaiful yang berasal dari Malaysia menilai Dinov akan mampu mengukir lebih banyak prestasi pada masa yang akan datang.
Baca juga: Olahraga panahan berkuda sudah harumkan nama Indonesia
Baca juga: Polda Sumut terjunkan polisi berkuda pengamanan F1 Powerboat
“Menurut saya, Dinov memiliki bakat berkuda yang sangat baik, mampu cepat beradaptasi dengan kuda-kuda di sini dan secara keseluruhan penampilan Dinov di kejuaraan ini cukup baik. Bahkan kami di Malaysia cukup kagum akan performa Dinov saat pertandingan. Saya yakin, dengan lebih banyak pengalaman-pengalaman bertanding ke depannya Dinov akan menjadi atlet berkuda yang lebih berprestasi lagi.” tutur Shaiful.
Sebelum meraih prestasi di Malaysia, Dinov telah terlebih dahulu berhasil naik podium pada ajang Equestrian All Star Tour 2024 yang berlangsung di Jakarta, pada awal Mei. Saat itu, bersama adiknya, Rayana Maiza Akifa, Dinov mampu membawa tim DNV Equestrian ke puncak klasemen kategoti team standing, dan mampu meraih hasil baik di nomor tunggang serasi dan lompat rintangan.