Analis Utama Politik Keamanan Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), Christian Guntur Lebang, meyakini bahwa modernisasi TNI akan terwujud pada masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Ia membeberkan, dengan latar belakang militer, Prabowo tentu lebih paham apa yang menjadi kebutuhan dasar maupun mendesak yang harus dilakukan guna memodernisasi lembaga pertahanan negara itu.
"Meski kekuatan pokok minimum (MEF) TNI belum tercapai, tetapi tentu akan ada yang lain bisa dipikirkan seperti akademi untuk pertahanannya," kata Guntur kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut dia membeberkan, terkait anggaran militer yang ideal diperlukan sebuah negara, mantan Danjen Kopassus itu pasti telah memiliki banyak input atau informasi dari sejumlah negara yang pernah dikunjunginya selaku Menteri Pertahanan RI.
"Jadi untuk 5 tahun mendatang, akan terlihat apakah anggaran untuk Kemenhan terpenuhi atau tidak," ujar analis itu.
Ia menambahkan, Prabowo juga tentu sudah belajar dari pemerintahan Presiden Jokowi selaku panglima tertinggi terkait pengelolaan TNI, sehingga ke depan memiliki langkah lebih baik untuk memodernisasi, persiapan anggaran dan pengadaan, serta tata kelola internal personel TNI.
Selain itu, tambah Guntur, isu dalam 10 tahun terakhir tentang banyak perwira militer yang non job dan akhirnya menjabat posisi yang seharusnya diisi oleh sipil. Tantangan kondisi itu tentunya akan disikapi dengan bijak oleh Prabowo.
Sementara itu, LAB 45 akan memaparkan evaluasi dan rekomendasi terkait kebijakan pemerintahan Jokowi, melalui sebuah seminar nasional dengan tema "Evaluasi Kebijakan Presiden Joko Widodo: Bidang Politik Keamanan, Ekonomi, dan Media" yang dilakukan oleh para pakar atau analis sesuai bidang dalam kegiatan itu.
Baca juga: Panglima pastikan Papua kondusif untuk pilkada
Baca juga: TNI AL dan AL Malaysia rampung patroli bersama
Baca juga: Panglima pastikan Papua kondusif untuk pilkada
Baca juga: TNI AL dan AL Malaysia rampung patroli bersama
Kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, pada Selasa (8/10) mendatang, merupakan bentuk sumbangsih lembaga tersebut terhadap proses untuk menyempurnakan kebijakan pemerintahan sebelumnya.
Seminar itu juga menjadi bahan evaluasi bagi pemimpin yang akan datang, sehingga tujuannya adalah bersama-sama menjaga dan merawat demokrasi lebih baik. Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) adalah lembaga kajian yang ingin menyelaraskan antara ilmu pengetahuan dan praktik empiris dari kebijakan pemerintah untuk pembenahan ke depan.
Lembaga itu bekerja membantu para pemangku kepentingan (stakeholder) atau kebijakan, dalam mendorong proses transformasi Indonesia menuju negara maju pada tahun 2045.