Mataram (Antaranews NTB) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan istri Wakil Gubernur Emil Dardak, Arumi Bachsin, harus dikuret karena sempat terjadi pendarahan pada kandungannya.
"Iya, sempat pendarahan, kemudian dicek dan harus dikuret," ujarnya saat ditemui di sela menjenguk Arumi Bachsin di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kendangsari Surabaya, Jatim, Senin malam.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menerima kabar dilarikannya Arumi Bachsin ke rumah sakit saat silaturahim di Mapolda Jatim, tapi karena harus bertemu Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim terlebih dahulu maka ia menjenguk setelah dari Kejati.
"Saya mendengar ada kabar itu, lalu saya ke sini juga untuk memastikan kondisi Mbak Arumi, apalagi Selasa (19/2) pagi ada pelantikan ketua TP PKK Jatim di Grahadi," ucapnya.
Setelah bertemu Arumi, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut optimistis pelantikan ketua TP PKK tetap digelar sesuai jadwal, namun harus didampingi tim dokter sebagai bentuk antisipasi.
"Saya sampaikan ke dokter, saya takut kalau orang sedang salaman terus foto `selfie-selfie`, nanti khawatir lupa terhadap kesehatannya," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Sementara itu, Wagub Jatim Emil Dardak berterima kasih kepada Khofifah Indar Parawansa yang menjenguk istrinya sehingga menjadi penyemangat Arumi untuk segera pulih dan beraktivitas kembali.
"Terima kasih juga kepada tim dokter dan seluruh pihak yang mendoakan serta memberi kekuatan. Insha Allah besok Mbak Arumi siap dilantik di Grahadi, tapi tetap di bawah pengawasan dokter," kata Emil Dardak yang malam ini memilih ikut menginap menunggui istrinya di rumah sakit.
Pada Senin sore, Emil Dardak menerima kabar istrinya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan pada kandungan untuk proses kehamilan calon anak ketiganya.
Mendengar kabar tersebut, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu mengaku terkejut dan bingung, lalu meminta izin ke Khofifah tidak ikut mendampingi silaturahim ke Kejaksaan Tinggi Jatim.
Di rumah sakit, Arumi yang sempat terkenal sebagai selebriti ini harus mendapatkan perawatan medis karena mengalami masalah pada kandungannya, bahkan harus menginap untuk mendapatkan jaminan tindakan dari dokter.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56