Aktivitas sesar di Teluk Tolo menyebabkan gempa Kendari M 4,8

id BMKG Kendari,Gempat Kendari,Kota Kendari

Aktivitas sesar di Teluk Tolo menyebabkan gempa Kendari M 4,8

Peta Lokasi Gempa Bumi oleh BMKG. ANTARA/HO-BMKG Kendari

Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatolog, dan Geofisika (BMKG) Kendari menyebutkan aktivitas sesar di sekitar Perairan Teluk Tolo menyebabkan gempa bumi di Kota Kendari dan sekitarnya dengan kekuatan magnitudo (M) 4,8.

Kepala Stasiun Geofisika BMKD Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Jumat malam, mengatakan bahwa gempa bumi itu terjadi sekitar pukul 21.14 Wita, mengguncang wilayah Tenggara Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi gempa bumi ini berkekuatan M 4.8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.21 Lintang Selatan (LS), 123.30 Bujur Timur (BT)," kata Rudin.

Dia menyebutkan berdasarkan jenis dan mekanisme gempa bumi, dan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar Naik Tolo di Tenggara Wawonii.

Rudin menjelaskan dampak gempa bumi itu juga dilaporkan dapat dirasakan di Konawe Kepulauan IV MMI, Buton Utara III-IV-MMI, Kota Kendari, Konawe Selatan, dan Kabupaten Konawe.

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,1guncangKepulauan Yapen Kamis dini hari

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Rudin.

Dia mengungkapkan hasil dari pemodelan menunjukkan gempa bumi itu tidak berpotensi mengakibatkan tsunami.

Baca juga: BNPB ingatkan potensi gempa magnitudo 8,0 di NTB

"Hingga pukul 21.45 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan,"" ungkap Rudin.

Rudin juga mengimbau para masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa bumi," ucap Rudin.*

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.