Laporan IAEA soal pengayaan uranium bernuansa politis

id Iran,IAEA,program nuklir,pengayaan uranium,bernuansa politis,protes Iran,tekanan politik

Laporan IAEA soal pengayaan uranium bernuansa politis

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Brian Yuliarto (kedua kiri, depan) dalam Pertemuan Menteri ke-2 OIC-15 (Organisation of Islamic Cooperation) yang digelar di Teheran, Republik Islam Iran pada Senin (19/5/2025). (ANTARA/HO-Kemdiktisaintek RI)

Teheran (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Iran menilai laporan terbaru Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengenai pengayaan uranium di Iran sarat muatan politis. Pemerintah Iran pun secara resmi menyatakan protes atas isi laporan tersebut. Dalam pernyataan yang disampaikan Sabtu (31/5), Teheran menyebut laporan itu disusun di bawah tekanan politik terhadap IAEA dan bertentangan dengan prinsip profesionalisme dan independensi yang seharusnya dijunjung oleh organisasi-organisasi internasional.

“Iran menyayangkan penerbitan laporan ini, yang semata-mata disiapkan untuk tujuan politik dengan menekan IAEA. Kami protes isi laporan yang telah melampaui kewenangan Direktur Jenderal IAEA (Rafael Grossi) dan melanggar prinsip ketidakberpihakan dalam organisasi internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Iran membuka peluang mengizinkan AS inspeksi nuklir jika ada kesepakatan

Sebelumnya, kantor berita AFP mengutip laporan rahasia IAEA yang menyebut bahwa Iran telah mempercepat produksi uranium yang diperkaya hingga 60 persen. Dalam laporan tersebut, lembaga pengawas nuklir PBB itu juga menyatakan bahwa kerja sama Iran masih “kurang memuaskan”.

Baca juga: Presiden Putin, Pezeshkian bahas kerja sama

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa kebijakan pertahanan negaranya tidak membuka ruang bagi pengembangan senjata nuklir.

Teheran juga memperingatkan bahwa pihaknya akan mengambil langkah tegas terhadap negara-negara yang mencoba memanfaatkan laporan IAEA secara politis itu dalam pertemuan Dewan Gubernur IAEA mendatang.

Sumber: Sputnik-OANA


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.