Amerika Serikat kemungkinan perpanjang perundingan tarif hingga 1 September

id Amerika Serikat,Tarif,Perundingan,Mitra dagang,China,Inggris,Penangguhan

Amerika Serikat kemungkinan perpanjang perundingan tarif hingga 1 September

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan terkait pembicaraan dagang AS dengan Kanada di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (27/6/2025) waktu setempat. Presiden Trump mengumumkan bahwa Amerika akan menghentikan segala negosiasi dagang dengan Kanada dan kemungkinan pemberlakuan tarif baru setelah Kanada menerapkan pajak layanan digital terhadap perusahaan teknologi AS. ANTARA FOTO/Xinhua/Hu Yousong/bar

Istanbul (ANTARA) - Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Jumat mengatakan bahwa perundingan tarif dengan lebih dari selusin mitra dagang dapat diperpanjang hingga 1 September, Hari Buruh AS, bergeser dari batas waktu sebelumnya, 9 Juli.

Kepada Fox News, Bessent menekankan perlunya mendapatkan kesepakatan dengan "18 mitra dagang penting" AS.

"Jadi, jika kita bisa menandatangani 10 atau 12 dari 18 perjanjian penting --dan masih ada 20 mitra penting lainnya-- maka saya pikir kita bisa menyelesaikan perundingan perdagangan sebelum Hari Buruh."

Presiden AS Donald Trump juga membahas hal itu pada Jumat, menggarisbawahi fleksibilitas tenggat waktu asli.

"Kami dapat melakukan apa pun yang kami inginkan. Kami bisa memperpanjangnya, atau memperpendeknya. Saya ingin membuatnya lebih cepat. Saya hanya ingin mengirim surat kepada semua orang: 'Selamat, Anda membayar 25 persen'," kata Trump.

Sampai saat ini pemerintahan Trump hanya menyelesaikan satu perjanjian perdagangan yaitu dengan Inggris, di samping gencatan sementara dengan China.

Bessent mengatakan negosiasi dengan China dan Inggris "sementara ini sudah selesai."

Baca juga: Legislator minta AP audit tarif parkir tak wajar di Bandara Lombok

Dia menambahkan bahwa dia berharap bahwa mineral tanah jarang dari China akan segera "mengalir" kembali ke AS, mengikuti pengumuman Beijing Jumat sebelumnya yang menyetujui ekspor material tersebut.

"Seperti yang telah dikatakan Presiden Trump, ia telah menciptakan daya tawar maksimum bagi Duta Besar (Jamieson) Greer, Menteri Perdagangan (Lutnick), dan saya sendiri dengan menyatakan bahwa jika tidak tercapai kesepakatan, ia siap kembali ke tingkat tarif per 2 April. Jadi, kini negara-negara mendekati kami dengan penawaran yang sangat baik," kata Bessent.

Baca juga: Airlangga sebut Indonesia sampaikan "second best offer" negosiasi tarif Trump

Dia juga menekankan bahwa jika negara-negara gagal mencapai kesepakatan, Trump siap memberlakukan kembali tarif yang lebih tinggi, yang sempat mengguncang pasar global ketika pertama kali diumumkan.

Sumber: Anadolu


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.