Pelatih ingin Rajawali bermain lepas laga penentuan

id bola voli indonesia, kejuaraan voli putri, livoli divisi utama 2025, rajawali o2c, pbvsi, berita voli terbaru

Pelatih ingin Rajawali bermain lepas laga penentuan

Livoli Divisi Utama 2025 dimajukan karena bentrok dengan pelatnas. (ANTARA/X/volleyballidn)

Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim bola voli putri Rajawali O2C Octavian menginginkan pemain-pemainnya bermain lepas menghadapi Bank Jatim sebagai laga penentuan ke babak final four Livoli Divisi Utama 2025.

"Mudah-mudahan anak-anak bermain lepas karena kami sudah tidak terdegradasi," kata Octavian usai laga melawan Kharisma Premium di Jakarta, Sabtu.

Rajawali membuka peluang lolos ke babak final four Livoli Divisi Utama 2025 setelah mengalahkan Kharisma Premium dengan 3-0 (25-18, 25-20, 25-23) di GOR Nambo Jaya, Tangerang, Banten. Tim asal Ciparay di Jawa Barat itu hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan tiket final four di Magetan pada 10-19 Oktober 2025.

Dalam laga penutup di babak penyisihan Wilayah Barat pada Minggu (7/9), tim asuhan pelatih Octavian itu akan menghadapi pimpinan klasemen Bank Jatim. Apabila Rajawali unggul atas Bank Jatim, maka Myrasuci dan kawan-kawan melenggang ke final four bersama Bank Jatim.

Baca juga: Bank Jatim jaga rekor tidak terkalahkan di Livoli Divisi Utama

Bagi Octavian, laga menghadapi Bank Jatim merupakan laga hidup mati sehingga dia menginginkan para pemainnya tanpa beban agar bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaik untuk menang.

Peluang Kharisma Premium ke final four terkubur, meski masih menyisakan satu laga di babak penyisian grup melawan TNI AL Putri.

Baca juga: Timnas Jepang dan Italia meju ke semifinal Kejuaraan Dunia Bola Voli Putri

Puncak klasemen Grup EE (putri) Livoli Divisi Utama 2025 saat ini dikuasai Bank Jatim dengan 8 poin, disusul Rajawali di peringkat kedua dengan 7 poin dan TNI AL di posisi ketiga dengan 5 poin.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.