Mataram (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur Lalu Mulyadi mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi pada musim kemarau 2025.
"Masyarakat tak perlu resah terhadap cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, namun kewaspadaan tetap dijaga," katanya di Lombok Timur, Rabu.
Ia mengatakan untuk antisipasi dampak cuaca ekstrem ini pihaknya tetap intens melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tanggap bencana.
"Dalam sosialisasi masyarakat diingatkan tak resah dengan cuaca ekstrem ini, karena bencana ini datang tak kenal waktu," katanya.
Baca juga: Sebanyak 42 titik pohon tumbang akibat cuaca ekstrem di Lombok Timur
Ia mengatakan pada musim kemarau di awal September 2025 ini terjadi cuaca ekstrem, sehingga pihaknya berharap kepada para tetap waspada terhadap potensi terjadinya hujan lebat, petir dan angin kencang diperkirakan terjadi.
Diakui Mulyadi hujan deras sudah mengguyur wilayah Lombok Timur tanpa henti sejak Senin (08/09) hingga Rabu (10/09).
"Bagi pengguna kendaraan untuk berhati hati saat berkendaraan, terutama terjadinya pohon tumbang," katanya.
Baca juga: Tim SAR evakuasi jasad korban akibat cuaca ekstrem di Lombok Timur
Ia menambahkan bahwa hujan terjadi merata di 21 kecamatan di Lombok Timur dan diprediksi cuaca ekstrem melanda wilayah NTB selama tiga hari ke depan.
"Selain hujan, kami juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi angin kencang," imbuhnya.
Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), peringatan cuaca ekstrem ini tak hanya berpusat di Lombok Timur, tetapi juga meluas ke daerah lain.
BMKG mencatat beberapa wilayah yang rawan terdampak seperti pulau Sumbawa dan pulau Lombok.
Baca juga: Seorang polisi tertimpa pohon tumbang di Lombok Timur
Baca juga: Sekolah di Lombok Timur rusak akibat cuaca ekstrem
