Mataram (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan identifikasi kondisi gedung sekolah di sejumlah pondok pesantren (Ponpes) untuk mengantisipasi ambruknya sekolah seperti yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.
Kasi Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur Hasan di Lombok Timur, Rabu mengatakan pasca kejadian tersebut langsung bergerak melakukan antisipasi, agar kejadian serupa tidak terjadi di Lombok Timur.
"Kami melakukan identifikasi Ponpes yang ada, terutama ponpes yang memiliki gedung berlantai," katanya.
Ia mengatakan identifikasi dilakukan guna meningkatkan kewaspadaan bagi ponpes yang memiliki gedung bertingkat.
"Identifikasi dilakukan sebagai upaya pencegahan dan untuk memastikan konstruksi bangunan ponpes bertingkat tersebut, memenuhi standar operasional yang berlaku," katanya.
Baca juga: Sekolah di Lombok Timur rusak akibat cuaca ekstrem
Oleh karena itu, sebagai antisipasi juga pihaknya akan melakukan audiensi dengan pihak ponpes, guna memastikan konstruksi bangunan telah memenuhi standar operasional yang berlaku.
"Kami telah lakukan langkah antisipasi, dengan mendata ponpes yang memiliki gedung bertingkat, agar tak terjadi hal serupa," katanya.
Ketika ada ponpes yang ditemukan tak memenuhi standarisasi, pihaknya akan melakukan tindakan termasuk memberikan surat teguran.
"Yang tak memenuhi standar akan diberikan peringatan, agar memenuhi standar," katanya.
Dengan adanya pengawasan tersebut diharapkan tidak ada gedung sekolah yang ambruk, karena konstruksi yang tidak sesuai dengan bangunan.
"Ini salah satu bentuk upaya pengawasan dari kami," katanya.
Baca juga: Progres pembangunan renovasi gedung SMP di Lombok Tengah bervariasi
