Anak muda Jepang pilih KPR 50 tahun

id jepang,rumah,properti,kpr,pinjaman,kredit

Anak muda Jepang pilih KPR 50 tahun

Arsip - Presiden Prabowo Subianto (kanan) membacakan sumpah jabatan saat melantik Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/12/2025). Presiden Prabowo Subianto melantik Yusron Bahauddin Ambary sebagai Duta Besar LBBP untuk Aljazair, Okto Dorinus Manik sebagai Duta Besar LBBP untuk Papua Nugini merangkap Kepulauan Solomon, Hari Prabowo sebagai Duta Besar LBBP untuk Thailand merangkap United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP), Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir sebagai Duta Besar LBBP untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia, Gina Yoginda sebagai Duta Besar LBBP untuk Korea Utara, Rediyanto Heru Nurcahyo sebagai Duta Besar LBBP untuk Republik Slowakia. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar

Tokyo (ANTARA) - Generasi muda Jepang lebih memilih kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 50 tahun, jauh lebih lama dari tenor standar 35 tahun, di tengah melonjaknya harga properti di negara itu.

Dengan masa pengembalian lebih lama, mereka bisa menekan cicilan bulanan, tetapi total pinjaman yang harus dilunasi menjadi lebih besar dan membuat karyawan tetap terus mencicil ketika pensiun.

Perubahan kebijakan moneter Bank of Japan yang berdampak pada suku bunga pinjaman juga menjadi hal yang mengkhawatirkan. Pada Juli, PayPay Bank mulai menawarkan KPR tenor 50 tahun. Sekitar 70 persen nasabah yang berusia 20-an dan 49 persen nasabah berusia 30-an memilih masa cicilan hingga 50 tahun.

Bank digital lainnya dan bank daerah juga menyediakan pinjaman berjangka lebih panjang dengan menyasar kelompok usia tersebut. Mereka menawarkan kelonggaran agar nasabah bisa melunasi pinjaman sebelum usia 80 tahun.

Baca juga: BTN menggandeng pengembang pacu peningkatan kredit rumah di Bogor

Menurut perhitungan Takashi Shiozawa dari MFS Inc., salah satu penyedia layanan KPR , jika nasabah meminjam 60 juta yen (Rp6,35 miliar) dengan bunga tahunan 0,75 persen, cicilan bulanan untuk tenor 50 tahun sekitar 120.000 yen (Rp12,7 juta) dengan total bunga sekitar 11,97 juta yen.

KPR 50 tahun menurunkan cicilan bulanan sehingga sisa uang nasabah menjadi lebih banyak, kata Toshiaki Nakayama dari kelompok properti Lifull. Ia menambahkan bahwa sisa dana itu bisa dipakai untuk investasi.

Baca juga: BTN optimis bisa salurkan 220 ribu unit KPR subsidi

"Penting untuk mempertimbangkan rencana hidup jangka menengah hingga panjang sebelum berutang,” kata Nakayama.

Dia juga menyinggung faktor risiko seperti sakit dan kesulitan membayar akibat berganti pekerjaan.

Sumber: Kyodo-OANA


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.