Dishub Mataram siapkan bus sekolah

id bus,sekolah,mataram

Dishub Mataram siapkan bus sekolah

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram M Saleh . (Foto:ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tahun ini akan menyiapkan bus sekolah untuk mengurangi kemacetan lalulintas terutama di Jalan Pejanggik saat masuk dan pulang sekolah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram M Saleh di Mataram, Kamis, mengatakan, bus sekolah direncanakan akan menjemput siswa dari permukiman siswa sehingga orang tua tidak perlu lagi mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah.

"Untuk tahap awal tahun ini, pengadaan bus sekolah akan kita gunakan sistem sewa dengan pihak swasta sebanyak dua unit," katanya.

Dua unit bus sekolah yang disiapkan itu dipilih bus yang layak dan baik agar para siswa bisa merasa aman dan nyaman selama berada di dalam bus dan orang tua juga tidak perlu khawatir dengan kondisi anak-anak mereka.

Saleh mengatakan, sistem sewa bus sekolah pada tahap pertama ini dimaksudkan sebagai uji coba mengukur minat masyarakat memanfaatkan transportasi publik, sebab di era saat ini sangat sulit membangkitkan animo masyarakat memanfaatkan transportasi publik.

"Jika hasil evaluasi selama uji coba menunjukan minat masyarakat tinggi, barulah kita akan mengusulkan anggaran untuk pengadaan bus sekolah. Kalau sekarang, kita khawatir animo masyarakat minim, dan bus akan terkesan sia-sia," ujarnya.

Ke depan, katanya, apabila minat masyarakat tinggi dan pemerintah daerah sudah mampu mengadakan bus sekolah, maka sebelum dioperasionalkan bus sekolah tersebut terlebih dahulu akan dimodifikasi agar ramah anak dan difabel.

"Kita akan lengkapi bus dengan fasilitas agar kursi roda bisa naik, serta membuat perpustakaan mini di dalam bus," katanya

Dikatakannya, untuk mengurangi kemacetan di Jalan Pejanggik terutama di depan tiga SMPN yakni SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 15 Mataram, juga telah direncanakan sistem komuter artinya pemerintah kota menyiapkan fasilitas orang tua penjemput pada satu tempat.

"Tapi hal itu kecil kemungkinan, sebab di sekitar kawasan itu tidak ada lahan yang dapat dijadikan titik kumpul," katanya.